Polres dan Kodim Manggarai Barat Dalami Dugaan Penganiayaan Warga oleh Oknum Aparat
Pemeriksaan internal terhadap polisi dan tentara sudah dilakukan institusinya masing-masing.
Sementara itu Dandim Manggarai Barat Letkol Kav Ivan Alva juga menyatakan telah memeriksa oknum anggotanya atas laporan Yosef Sudirman Bagu.
“Pemeriksaan internal sudah kita lakukan,” kata Letkol Ivan saat dimintai tanggapan lewat telepon seluler.
Dari pemeriksaan internal tersebut, Letkol Ivan menyatakan tidak ada penganiayaan yang dilakukan anggotanya.
Ketegangan sempat muncul karena Yosef Sudirman Bagu menolak diamankan polisi atas kasus kekerasan yang dilakukannya terhadap sesama warga bernama Vendi.
“Bukan dipukul, tetapi semacam ditampar ringan saja untuk mengingatkan yang bersangkutan agar tidak melawan petugas,” ungkap Letkol Ivan.
Ia menyatakan kasus ini sudah berlangsung sebulan lalu dan para pihak yang terlibat dalam kasus tersebut sudah berdamai. Bahkan proses perdamaian sudah dilakukan secara adat.
Kapolres Manggarai Barat Akbp Bambang Hari Wibowo menegaskan, Polres dan Dandim Manggarai Barat, sama-sama bersepakat untuk menuntaskan kasus ini demi terciptanya rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat.
Siapapun yang terbukti bersalah dalam kasus ini, bahkan anak buah saya sekalipun, saya pastikan akan saya tindak secara tegas," tandas Kapolres Manggarai Barat Akbp Bambang Hari Wibowo.
Sebelumnya pada 18 Maret 2021, Yosef Sudirman Bagu mengaku menjadi korban kekerasan oknum aparat kepolisian dan tentara. Menurut penuturannya, ia dihujani pukulan dan tendangan di sekujur tubuhnya hingga pingsan.
Dugaan kejadian penganiayaan berlangsung di Desa Golo Poleng, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 16 Februari 2021.