Kamis, 2 Oktober 2025

Dorong Inovasi Rendah Karbon untuk Dukung Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan di Indonesia

Program SEED Accelerator dan SEED Catalyser membantu mengembangkan bisnis mereka dan mempersiapkan bisnis mereka agar semakin menarik di mata investor

Editor: Eko Sutriyanto
ist
Inovasi rendah karbon dukung ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga 2020 sebelum pandemi, Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang cukup signifikan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahun yang mencapai angka 5 persen.

Tetapi pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai tidak bisa dipertahankan mengingat pembangunan Indonesia yang sangat bergantung eksploitasi sumber daya alam, penerapan pembangunan tinggi karbon, penggunaan energi dan sistem transportasi yang tidak efisien.

Ini akan berdampak pada polusi udara dan air, penyusutan hutan, dan sumber daya alam, hingga perubahan iklim global yang menyebabkan bencana seperti kekeringan dan banjir pada musim tertentu.

"Dalam jangka panjang terjadinya penyusutan wilayah Indonesia akibat permukaan air laut yang setiap tahunnya terus meningkat," kata Rainer Agster, Director of Operation Adelphi dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Kurangi Jejak Emisi Karbon, Grab dan Lazada Hadirkan Pengiriman Paket Logistik Ramah Lingkungan

Baca juga: Ingin Transformasi Kendaraan Listrik Berjalan Mulus, Masyarakat Harus Sadar Akan Rendah Karbon

Baca juga: Satu Keluarga di Kebumen Jadi Korban Pembacokan, Satu Orang Tewas

Untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi, sambil menurunkan emisi karbon, SEED Award 2021 kembali hadir.

Awarding ini diselenggarakan SEED, lembaga yang dinisiasi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular.

Tahun ini SEED Award 2021 mencari para founders dan inovator Indonesia yang menghadirkan solusi pembangunan rendah karbon, pemilihan tema rendah karbon ini juga sejalan dengan inisiatif pemerintah Indonesia Pembangunan Rendah Karbon (PRK) yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada Oktober 2017 lalu.

Rainer mengatakan, dibutuhkan usaha dan inovasi yang kolektif dalam ekosistem, dimana tidak hanya dari pemerintah, namun juga para pelaku bisnis.

"Melalui program SEED Low Carbon Award 2021 kami berharap agar dapat membantu mendorong inovasi yang tidak hanya bermanfaat secara lingkungan, namun dapat juga bermanfaat secara ekonomi, sebagai bagian dari rantai ekonomi sirkuler,” katanya.

Baca juga: Daihatsu Optimistis Relaksasi PPnBM Bakal Beri Dampak Positif terhadap Penjualan Mobil

Baca juga: METI Jepang Siapkan Anggaran 2 Triliun Yen untuk Dekarbonisasi Tahun 2050

Baca juga: Pelajaran Setahun Covid-19 di Indonesia, Perlu Adaptif Demi Keberlangsungan Bisnis

Pemenang SEED Low Carbon Awards 2021 ini akan mendapatkan total dana senilai 163,500 Euro atau sekitar Rp 2,7 miliar rupiah yang terbagi menjadi dana dalam bentuk hibah sebesar 10.000 euro atau sekitar 170 juta rupiah mengikuti program SEED Accelerator bagi para pemenang, dan matching grant sebesar 1,500 euro atau sekitar 25 juta rupiah dan dan mengikuti program SEED Catalyser bagi para runers up.

Program SEED Accelerator dan SEED Catalyser akan membantu para pemenang untuk mengembangkan bisnis mereka dan mempersiapkan bisnis mereka agar semakin menarik dimata investor, serta membantu pengembangan operasional mereka.

SEED Awards 2021 diharapkan dapat membantu mengembangkan dan mendorong ide-ide, inovasi, serta usaha lokal dalam menanggulangi dan mengurangi emisi gas karbon dan menjaga keberlangsungan hidup manusia di masa mendatang, mengingat pemerintah Indonesia menargetkan adanya pengurangan emisi sebesar 41% pada 2030 dengan bantuan internasional.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved