Pertemuan Airlangga-Prabowo Miliki Chemistry Politik Plus-plus yang Menarik
Efek ekor kuda dari pertemuan kedua tokoh ini bahkan lebih kuat dari drum band Partai Gerindra sekalipun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang pada Sabtu (13/32021), masih hangat dibicarakan.
Media sosial ramai menyinggung makna dan efek dari pertemuan kedua tokoh penting itu.
Pertemuan Airlangga-Prabowo ini pun bermakna sama. Pasalnya pertemuan kedua pemimpin parpol itu terus menjadi perhatian dan perbincangan masyarakat, terutama di medsos.
Efek ekor kuda dari pertemuan kedua tokoh ini bahkan lebih kuat dari drum band Partai Gerindra sekalipun.
Dalam coattail effect hasil yang didapat hanya oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting, langsung maupun tidak langsung dari pertemuan itu.
Namun Ponytail effect dari pertemuan itu terasa lebih kuat dan menjadikan kedua tokoh yang bertemu sebagai bahan perbincangan di jagad politik Indonesia.
Publik dari yang awam hingga para pengamat politik kini bertanya-tanya apakah kedua tokoh akan berkoalisi atau hanya sekedar pertemuan rutin para pembantu presiden.
“Pertemuan ini menarik karena pertemuan dua tokoh yang mempunyai chemistry yang sudah terbangun sejak awal. Apalagi Prabowo sempat tumbuh dan besar di Golkar. Ini jadi silaturahmi politik plus-plus yang sangat menarik,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat dikonfirmasi, Senin (15/3/2021).
Dari orang-orang dekat di sekitar kedua pemimpin pertemuan itu membicarakan banyak hal.
Utamanya membicarakan tentang perekonomian seperti pembangunan food estate yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo ke Menhan Prabowo.
Baca juga: Prabowo - Airlangga Bertemu, Bahas Politik, Perekonomian hingga Food Estate
Begitu pula dengan rencana Indonesia yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032.
Ketum PB IPSI Prabowo dan Ketum PBWI Airlangga tengah menyamakan persepsi tentang olahraga bela diri yang bisa saja masuk jadi cabang yang dimainkan di Olimpiade.
“Namun yang paling menarik dari pertemuan ini dikaitkan dengan potensi dari Airlangga yang diproyeksikan oleh Golkar maju di Pilpres 2024. Ini adalah bagian dari silaturahmi dan strategi jalan panjang menuju 2024 bagi Airlangga,” ungkap Adi Prayitno.
Sebaliknya, yang menjadi perbincangan penuh tanda tanya adalah kemungkinan kedua tokoh bersatu dalam Pilpres 2024.
Ini mungkin salah satu ponytail utama dalam pertemuan itu. Selalu menarik untuk diperbincangkan apakah Golkar dan Gerindra bakal mengusung kekuatan bersama pada 2024 nanti.
“Selama ini Airlangga itu konotasinya lebih melekat sebagai Menko Perekonomian, tapi dengan silaturahmi ke berbagai ketum parpol, maka ini adalah jalan merajut komunikasi ke berbagai kalangan. Kini Airlangga sudah lebih mempersonifikasi dirinya sebagai Ketua Partai Golkar selevel dengan Prabowo Ketua Partai Gerindra,” tutup Adi Prayitno.