Jumat, 3 Oktober 2025

Perempuan Tani HKTI Dorong Keterbukaan Data Beras

Anggaran dari Kementerian Pertanian (Kementan) pun naik berkali-kali lipat, bahkan yang tertinggi sepanjang sejarah Republik ini.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Istimewa
Ketua Umum Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto 

Terlebih lagi, tidak ada adanya sinkronisasi antara data.

Oleh sebab itu, Dian mengungkapkan penting bagi stakeholder terkait, melalui Kemenko Perekonomian mengkordinasikan persoalan ini dengan Kementan, Kemendag, Bulog, BPS termasuk DPR RI dengan duduk bersama dan membuka data ril produksi, cadangan beras, kebutuhan dan harga.

"Transparnasi diperlukan agar tidak ada kebijakan impor yang salah.

Artinya impor hanya dilakukan manakala cadangan tidak mencukupi dan sekali lagi tidak dilakukan saat sedang panen raya.

Jadi pemerintah perlu berhati-hati sebelum memutuskan impor karena petani akan sangat terkena dampaknya.

Kalaupun cadangan beras pemerintah dan atau bulog dirasa tidak cukup, dibulan September bisa dilakukan karena biasanya produksi mulai menurun," ujarnya.

"Dan jika ternyata stok cukup, kebijakan impor untuk apa dan siapa? Karena sangat bertolak belakang dengan semangat Presiden Joko Widodo yang menyerukan harus berdaulat pangan dan mensejahterakan petani," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved