Pengamat: Kinerja Anies, Ridwan Kamil dan Khofifah Cs Jadi Kunci Terpilih Kembali di Pilkada 2024
Meskipun itu nanti akan ada jeda waktu, masyarakat hanya akan memilih pemimpinnya yang dinilai berkinerja terbaik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Pemerintah dan DPR sepakat menarik RUU Pemilu dari program legislasi nasional (prolegnas) prioritas 2021 membuat pilpres, pileg dan pilkada dipastikan digelar serentak pada 2024.
Bahkan para petahana seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan lainnya akan terancam menganggur dan kehilangan panggung selama 1-2 tahun. Lalu bagaimana nasib atau peluang para petahana di Pilkada mendatang?
Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari menilai tingkat keterpilihan Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Khofifah dan petahana lainnya sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja para pemimpin mereka.
Baca juga: Survei Terbaru: Elektabilitas Risma Ungguli Anies di Pilgub DKI
Meskipun itu nanti akan ada jeda waktu, masyarakat hanya akan memilih pemimpinnya yang dinilai berkinerja terbaik.
“Untuk para petahana, sebetulnya sama saja ya tergantung tingkat kepuasan masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer ini ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (10/3/2021).
Memang kata dia, sesungguhnya ada jarak yang lumayan panjang bagi Anies yang akan turun atau habis masa jabatannya pada Oktober 2022. Sementara Ridwan Kamil dan Khofifah lebih pendek jaraknya dari akhir masa jabatan menuju Pilkada 2024 mendatang.
“Kalau kinerjanya baguas pasti akan terpilih,” jelasnya.
Ia mencontohkan pengalaman Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang kembali terpilih dalam Pilkada 2020.
Baca juga: Elektabilitas Naik, PKB Masih Akan Kerja Keras Targetkan Kenaikan Suara
Danny akan kembali menjabat sebagai Wali Kota Makassar untuk kedua kalinya, setelah periode pertama tahun 2014-2019 lalu.
Pada 2018, ia juga kembali maju sebagai wali kota Makassar berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Makassar Indira Mulyasari. Tetapi Danny Pomanto didiskualifikasi karena dianggap menyalahi aturan KPU.
Dua tahun berlalu, Danny maju kembali pada Pilkada Makassar 2020 didampingi Fatmawati Rusdi. Pasangan ini diusung oleh Partai Nasdem dan Partai Gerindra.
“Kalau bagus, akan terpilih. Misalnya seperti Walikota Makassar. Danny Pomanto itu populer. Walaupun dua tahun dia tidak menjadi petahana, dia tetap populer dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Termasuk kandidat yang satu-satunya melawan kotak kosong,” jelasnya.
Dengan begitu kata dia, petahana yang akan kembali maju pada Pilkada 2024 harus menunjukkan kinerja yang terbaik dan berprestasi bagi warganya untuk kembali bisa terpilih.
Sebagai informasi, akan ada sekitar 271 daerah yang dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) pada rentang 2022-2023, apabila pemilu serentak dilaksanakan 2024. Rinciannya; 101 daerah hasil pilkada 2017. Kemudian, 171 daerah hasil pilkada 2018.