Gejolak di Partai Demokrat
Sumpah SBY akan Jadi Benteng Demokrat Sampai Mati, Tegaskan Partai Tak Dijual
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersumpah akan menjadi benteng Partai Demokrat sampai akhir hayatnya.
Ia mengatakan, meski Demokrat bukan partai yang kaya secara materi, tidak akan tergiur dengan berapapun besar uang yang ditawarkan.
Hal tersebut ia ungkapkan sebagai peringatan pada orang-orang luar yang berambisi merebut Partai Demokrat.
"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale. Partai kami bukan untuk diperjualbelikan," tegas dia.
"Meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi, kami tidak tergiur dengan uang Anda berapapun besarnya," tambahnya.
Seperti diketahui, isu kudeta terhadap partai berlambang Mercy ini pertama kali diungkap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada 1 Februari 2021 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, AHY mengatakan ada lima sosok yang terlibat dalam gerakan kudeta Demokrat.

Mereka adalah satu kader aktif, satu kader yang sudah enam tahun tak aktif, satu mantan kader yang diberhentikan karena kasus korupsi, satu kader yang telah keluar tiga tahun lalu, dan satu nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.
Meski saat itu sempat mengirim surat pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengonfirmasi keterlibatan bawahannya, AHY memastikan orang nomor satu itu tak tahu-menahu.
"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu."
"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021), dilansir Kompas.com.
Baca juga: Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat Minta AHY Segera Pecat Kader Pengkhianat
Baca juga: SBY Buka Suara soal Upaya Kudeta di Demokrat: Bersumpah hingga Terang-terangan Sebut Nama Moeldoko
34 Ketua DPD Demokrat Minta Kader Pengkhianat Dipecat

Terkait gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang santer dibicarakan, 34 Ketua DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia sepakat meminta kader yang telah berkhianat dipecat.
Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ni'matullah.
"Bertekad untuk melawan para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat," ujar Ni'matullah, Selasa (23/2/2021), didampingi 33 Ketua DPD lainnya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya itu, Ni'matullah mewakili 33 Ketua DPD lainnya menyatakan kesetiaan mereka terhadap konstitusi Demokrat yang menetapkan AHY sebagai ketua umum partai yang sah.