Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Setelah 2020 Jadi Era Pandemi ? Ini Kata Epidemiolog

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai era setelah tahun 2020 merupakan 'era pandemi' pasca kemunculan virus corona.

(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona 

Dicky kemudian menekankan bahwa negara padat penduduk sangat berisiko mengalami kasus ini.

"Jadi sangat rawan, Indonesia juga negara-negara padat penduduk lain sangat rawan," jelas Dicky.

Baca juga: Pentingnya Meningkatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Ia menyebut negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa bahkan pernah mengalami kasus Ebola pada 2014 lalu.

"Bahkan Eropa pun mengalami tahun 2014 itu, di Italy, di Amerika juga ya kasus infeksi Ebola," kata Dicky.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah meningkatkan kewaspadaan pada pintu masuk negara untuk membatasi akses masuk warga asing yang berpotensi membawa virus ini.

"Jadi kewaspadaan ini harus meningkat, terutama sekali lagi di screening pintu masuk bandara ya. Karena juga kita tidak bisa membatasi atau memfokuskan khusus beberapa negara," tutur Dicky.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa meskipun wabah ini dari Afrika namun bukan hanya orang Afrika saja yang bisa membawa virus Ebola.

Warga di benua Asia, Eropa atau Amerika pun bisa saja membawa virus ini, karena penyebarannya bisa melalui kontak erat.

"Yang aktivitas dari Afrika ini kan tidak hanya orang Afrikanya saja, tapi juga orang Eropa dan orang Asia lain, jadi ini yang harus diperhatikan," pungkas Dicky.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved