Minggu, 5 Oktober 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Tak Terima Dituduh Jadi Bagian Kelompok 'Kudeta', Marzuki Alie Kirim WA ke SBY

Beberapa nama yang disebut antara lain anggota Komisi V DPR RI Jhoni Allen Marbun, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan kader Partai Demokrat, Marzuki Alie 

Padahal saya dengan SBY enggak ada masalah. Dan saya enggak pernah mau meluruskan itu. Enggak ada gunanya," katanya.

"Saya diamin saja, karena dia mau mencari posisi, mau dapet jabatan.

Tapi sekarang fitnah saya, dia sampaikan ke publik, ini persoalan. Ini bukan main-main, fitnah betul," papar mantan Ketua DPR itu.

Marzuki juga menegaskan dirinya tidak pernah melakukan pertemuan dengan Kepala Staf kepresidenan Moeldoko untuk mengambil alih Demokrat dari AHY.

"Saya bertemu dengan pak Moeldoko di mana? Saya telepon apa? Kalau saya ngomong sama dia (Moeldoko), harus buktikan, kalau tidak bisa buktikan mundur loh," ucapnya.

Isu kudeta di Partai Demokrat merebak setelah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyebut ada gerakan politik yang dilakukan pejabat lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berupaya mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan.
Syarief Hasan. (Istimewa)

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (1/2) AHY mengungkapkan kecurigaannya setelah mendapatkan informasi dari banyak pihak tentang gerakan itu.

"Yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Joko Widodo," kata AHY.

AHY merinci, manuver politik ini diinisiasi oleh lima orang kader dan eks kader partai Demokrat, serta seorang pejabat tinggi pemerintahan. AHY tidak menyebut nama pejabat tinggi pemerintahan itu.

Alhasil, publik hanya bisa menerka-nerka sosok pejabat tinggi yang dimaksud putra sulung Presiden RI ke-5, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Selang berapa jam usai konferensi pers AHY, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief menyebut nama pejabat tinggi yang dimaksud.

Lewat cuitannya, Andi dengan tegas menyatakan jika Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko merupakan sosok di balik upaya kudeta tersebut.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," cuit Andi lewat akun pribadinya.

Mengonfirmasi cuitan Andi Arief, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan jika upaya pengambilalihan partainya oleh Moeldoko itu dilatari untuk kepentingan 2024.

"Mereka [pengurus Demokrat] dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved