Jumat, 3 Oktober 2025

Legasi Probowinoto untuk Bangsa dan Negara Diwebinarkan

Gelanggang politik Indonesia pernah mengenal tokoh Probowinoto sebagai pendiri Partai Kristen Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Legasi Probowinoto untuk Bangsa dan Negara Diwebinarkan
Wikipedia
Probowinoto.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelanggang politik Indonesia mengenal Basuki Probowinoto, salah seorang pendiri Partai  Kristen Indonesia (Parkindo). 

Ia kelahiran Purwodadi pada 19 Januari 1917 dan meninggal pada tahun 1989 dalam usia 72 tahun.

Jasa-jasa Basuki Probowinoto bagi bangsa dan negara tak diragukan lagi. 

Sebagai pendeta, ia berani mengumpulkan beberapa tokoh Kristen untuk membentuk wadah bagi perjuangan kemerdekaan. 

Ia pun bergerak aktif mengorganisasi kegiatan sosial dan politik untuk Kemerdekaan Indonesia.

Karena itu Pusat Studi Heritage Nusantara Universitas Kristen Satya Wacana menggelar webinar dengan tema "Legasi Probowinoto untuk Bangsa dan Negara." 

Hadir dalam webinar ini politisi senior Sabam Sirait, Rektor ke-3 UKSW Willy Toisuta, penulis buku biografi Probowinoto Niko Kana, serta Bernard Naionggolan dan Robert Sitorus dari Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI)

Dalam webinar ini hadir pula para generasi muda dan politisi muda Kristen, aktivis gereja maupun PP GMKI, para senior GMKI serta alumni UKSW. 

Baca juga: Sabam Sirait Apresiasi Langkah Kapolri Listyo Sigit Sambangi NU dan Muhammadiyah

Mereka semua pun menggambarkan betapa pikiran-pikiran dan tindakan Probowinoto memiliki dampak bagi perjalanan bangsa Indonesia. 

Menurut Willy Toisuta, di antara kontribusi Probowinoto adalah merintis dan mengembangkan teologi sosial, enterpreneurship university, juga pemikiran kebangsaannya yang mandiri dan unik, serta non-kompromistis pada apa yang dianggapnya benar. 

Sementara Sabam Sirait mengatakan bahwa pemikiran-pemikiran Probowinoto selalu autentik dan berkontribusi besar bagi bangsa melui Parkindo dan pendidikan maupu kesehatan. 

Di masa-masa awal Kemerdekaan misalnya, Probowinoto memiliki posisi sendiri yang bisa disebut sebagai non-kooperatif-kritis. 

Probowinoto memegang prinsip bahwa Gereja harus menjadi Indonesia karenanya harus terlepas dari Gereja di Belanda. 

Maka tak heran, gereja-gereja di Jawa yang berada di bawah pengaruh  Probowinoto melepaskan diri dari gereja Belanda. 

Probowinoto melakukan gebrakan dengan mendirikan Permoesyawaratan Gereja-gereja Protestan,  bersama dengan A.M.Tambunan. Probowinoto juga mendirikan Parkindo pada November 1945. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved