Minggu, 5 Oktober 2025

240 Calon TNI AD Asal Papua Ikuti Pendidikan Dasar Keprajuritan Bareng 21 Siswa Penerbad di Magelang

Pendidikan Pertama Bintara meliputi pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Willem Jonata
Chanel youtube TNI AD
Tercatat 240 prajurit siswa asal Papua menjalani Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) bersama 21 prajurit siswa Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) di Secaba Rindam IV/ Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah. (capture chanel youtube TNI AD) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat 240 prajurit siswa Otonomi Khusus (Otsus) Orang Asli Papua menjalani Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) di Secaba Resimen Induk Kodam (Rindam) IV/Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah.

Tak hanya mendidik prajurit siswa asal Papua, Rindam IV/Diponegoro pun dipercaya untuk mendidik 21 prajurit siswa Penerbang Angkatan Darat (Penerbad).

Mereka akan menjalani pendidikan selama 4 sampai 5 bulan.

Pendidikan Pertama Bintara meliputi pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan.

Komandan Rindam IV/ Diponegoro Kolonel Inf Tarsono mengaku bangga satuannya mendapat kepercayaan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa untuk mendidik putra daerah asal Papua dan prajurit siswa dari Penerbad.

"Suatu kebanggaan bagi Rindam IV/ Diponegoro mendapat amanah untuk mendidik prajurit Siswa Penerbad dan 240 prajurit siswa Otsus orang asli Papua agar profesional, memiliki militansi prajurit sejati, dan jiwa nasionalis yang tinggi," kata Komandan Rindam IV/ Diponegoro Kolonel Inf Tarsono dilansir dari Chanel Youtube TNI AD, Sabtu (30/1/2021).

Ia pun mengungkap, siswa Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) memiliki latar belakang pendidikan setingkat sarjana muda atau Diploma III (D3).

Baca juga: Menkes: Anggota TNI dan Polisi Dapat Vaksin Covid-19 Maret 2021

“Karena yang saya didik memiliki latar belakang pendidikan sarjana muda atau Diploma III dan sudah mengikuti pendidikan teknik kedirgantaraan selama 3 tahun sehingga tidak sulit untuk segi intelektual,” katanya.

Dikmaba Penerbad dan calon prajurit TNI AD asal Papua memiliki keunikan masing-masing dalam menerapkan metode pendidikan.

Namun, para pelatih di Rindam IV/ Diponegoro tidak kesulitan karena kurikulum yang digunakan itu sama yaitu melalui tahap pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan.

"Dikmaba ini kita sejajarkan dengan Dikmaba yang lain. Kami tidak mengalami kesulitan untuk bagaimana membentuk dia sebagai seorang prajurit, karena kurikulumnya sama melalui tahap pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan dasar golongan," katanya.

Ia pun menyambut baik Dikmaba bagi siswa  prajurit siswa Penerbang Angkatan Darat.

"Ini adalah sebuah terobosan yang luar biasa, kita efisiensi dalam penggunaan anggaran tapi kita mendapatkan tenaga-tenaga Penerbad yang luar biasa," katanya.

Dalam Dikmaba tersebut berbagai metode pembelajaran diberikan para pelatih di Rindam IV/ Diponegoro untuk menciptakan sumber daya manusia TNI AD yang profesional, memiliki militansi prajurit militer, dan jiwa nasionalisme yang tinggi.

Arasda Febi seorang siswa Secaba Penerbangan Angkatan darat mengaku bangga bisa bergabung dengan TNI AD.

Ia mengaku memiliki kepuasan tersendiri bisa bergabung dengan TNI AD.

"Kalau bisa bergabung adalah kepuasan tersendiri, tidak memandang dari SMA, D3 atau sarjana sekalipun, menjadi tamtama, perwira, atau bintara sama saja," katanya.

Menurut dia, selama mengikuti pendidikan di Secaba Rindam IV/Diponegoro dirinya belajar bagaimana mengubah dari sikap sipil menjadi sikap prajurit.

"Harapan saya masuk ke Penerbad menjadi anggota prajurit yang taat pada pimpinan, patuh. Hal yang baik di penerbangan sipil akan saya bawa ke angkatan darat," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved