Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Basarnas Perpanjang Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Hingga 21 Januari 2021

Basarnas memutuskan kembali memperpanjang operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ-182 selama tiga hari hingga 21 Januari 2021.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Jeprima
Petugas merapikan kantong jenazah berisi objek temuan dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Kurau-856 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). Operasi pencarian yang memasuki hari ke-9 berhasil menemukan serpihan potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan total 12 kantong. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito memutuskan kembali memperpanjang operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ-182 selama tiga hari hingga 21 Januari 2021.

Sebelumnya, Bagus telah mengumumkan memperpanjang proses evakuasi, Jumat (15/1/2021).

"Dalam kesempatan ini, saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," kata Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (18/1/2021).

Bagus mengatakan keputusan untuk memperpanjang proses evakuasi tersebut didasarkan dua pertimbangan yakni kemanusiaan dan cuaca buruk.

Baca juga: Putri Penumpang Sriwijaya Air Mimpi Bertemu Ayahnya: Papa Jatuh dari Pesawat Gak Ada yang Nolong

Terkait dengan pertimbangan kemanusian, kata Bagus, ia mengatakan Tim SAR Gabungan memahami situasi keluarga korban yang sangat berharap keluarganya dapat ditemukan atau diidentifikasi.

Untuk itu, kata dia, Tim SAR akan berupaya untuk mengevakuasi lebih banyak bagian tubuh atau body part korban agar dapat bisa diidentifikasi Tim DVI.

Semakin banyak jumlah body part yang ditemukan, kata Bagus, akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi.

Baca juga: DVI Polri Identifikasi 29 Korban Sriwijaya Air SJ-182: 15 Jenazah Sudah Diserahkan ke Keluarga

"Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan untuk ditemjkan dalam bentuk apapun," kata Bagus.

Terkait dengan faktor cuaca buruk, kata dia, sepanjang proses evakuasi ada hari-hari di mana proses tidak bisa optimal.

Untuk itu, perpanjangan operasi SAR tersebut sebagai kompensasi dari proses yang tidak bisa optimal karena kendala cuaca.

Baca juga: Update 18 Januari, Tim DVI Polri Terima 308 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182

"Tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan operasi SAR itu sendiri," kata Bagus.

Pada operasi SAR ke depan nantinya, kata Bagus, pihaknya juga akan tetap melakukan evaluasi setiap hari.

"Tentunya seterusnya kita akan evaluasi per hari, untuk melihat hasil, efektivitas, kendala, dan segala sesuatu yang ada di lapangan. Nanti perpanjangan akan kita lihat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya," kata Bagus.

29 Korban Sriwijaya Air SJ-182 teridentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 29 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Senin (18/1/2021).

Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko bahwa dari jumlah tersebut, pihaknya telah menyerahkan 15 jenazah yang sudah teridentifikasi kepada keluarga korban.

"Update teridentifikasi, kami telah melakukan identifikasi sebanyak 29 korban, dan 15 (jenazah,red) di antaranya sudah diserahkan ke keluarga," kata Hery saat konferensi pers dk RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/1/2021).

Sementara itu, Hery mengatakan, 14 jenazah lainnya belum diserahkan Tim DVI karena masih menunggu persetujuan pihak keluarga korban.

Baca juga: Inafis Polri Cek CCTV Bandara Soekarno-Hatta untuk Bantu Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182

DVI Polri juga telah menerima 438 sampel DNA untuk mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

"Sampai hari ini, kami telah menerima sampel dan melakukan pemeriksaan sebanyak 438 sampel DNA," kata Hery. 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim DVI akan melakukan pencocokan data antemortem dan data posmortem.

"Baik itu antemortem ataupun postmortem," tambahnya.

Hery menyebut, pihaknya juga telah menerima 308 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 di RS Polri, Kramat Jati.

Hery menjelaskan, pengumpukan kantong jenazah ini untuk keperluan identifikasi korban.

"Kemudian update hari ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah,red) dari fase 1 di Tanjung Priok," ucap Hery.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved