Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Menilik Dapur KRI Semarang Pemasok Energi Bagi Penyelam yang Bertugas Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182
Semua pihak bahu membahu melakukan proses pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak bahu membahu melakukan proses pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Tentu saja guna mendukung proses pencarian dibutuhkan sarana kesehatan serta dapur umum agar stamina orang-orang yang terlibat di dalamnya tetap terjaga.
KRI Semarang pun turut dikerahkan ke lokasi sekitar pencarian jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Kisah 7 Penumpang Dipindah dari NAM Air ke Sriwijaya Air Sehingga Menjadi Korban
Kapal ini digunakan sebagai tempat istirahat, rumah sakit sekaligus dapur bagi tim pencarian dan penyelamatan agar tak loyo kala bertugas mencari korban.
Kedua tangan Serda Zanis Wiradika siang itu tampak gesit memotong pepaya sembari memisahkan biji-bijinya.
Di atas meja dapur terdapat sejumlah nampan stainless steel berisi beragam lauk.
Terlihat potongan-potongan kecil tahu dan pepaya di sana.
Sebanyak tiga buah panci di atas tungku pun digunakan untuk merebus bahan-bahan.
Di dalam dapur KRI Semarang, terlihat sekitar enam anggota TNI AL sedang sibuk memasak untuk persiapan makan siang.
Baca juga: Sosok Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Mata Rektor Unair: Mahasiswa yang Akif
Tak jauh dari Zanis berdiri, rekan-rekannya juga disibuki dengan bahan-bahan dasar yang harus diolah.
"Ini saya sedang menyiapkan bumbu soto buat nanti makan siang." ujar rekan Zanis yang duduk di dingklik sembari mengupas bawang.
Zanis mengatakan menu makan siang hari ini adalah nasi soto, sambal, kerupuk, ayam goreng, dan sambal tumpang.
Untuk buahnya disediakan pepaya.
Sudah dua hari ini, Ia dan rekan-rekannya memasak di atas porsi rata-rata semenjak kedatangan para awak media.