Reshuffle Kabinet
Jubir Benarkan Prabowo Bertemu Jokowi untuk Membahas Banyak Hal, Termasuk Usulan Nama Menteri?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bertemu untuk membahas banyak hal, termasuk usulan nama Menteri?
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu setelah beredarnya isu pertemuan sang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal tersebut, Dahnil tidak membantahnya.
Baca juga: UPDATE Isu Reshuffle Kabinet: Nama Sandiaga Uno Menguat hingga Risma yang Sudah Berada di Jakarta
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, Sandiaga Uno Dinilai Bisa Dapat Karpet Merah di 2024 jika Jadi Menteri
Ia justru membenarkan Menhan Prabowo dan Presiden Jokowi sempat melakukan pertemuan.
"Betul (ada pertemuan), jadi memang ada pembicaraan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi terkait dengan banyak hal."
"Terakhir soal isu kerja-kerja bidang pertahanan yang digeluti Pak Prabowo selama ini," ujar Dahnil dalam program Sapa Indonesia Malam KompasTV (21/12/2020).

Terkait isu reshuffle kabinet yang berhembus kencang, Dahnil menyebut itu merupakan hak prerogatif Presiden.
Menurutnya, Prabowo menyerahkan segala keputusan tersebut kepada Presiden Jokowi.
"Pak prabowo menyerahkan sepenuhnya keputusan pembantu pak jokowi yang menggantikan atau ada reshuffle sepenuhnya diserahkan kepada pak jokowi," ujar Dahnil.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Kian Kencang, 6 Posisi Disebut Bakal Digeser dan Masuk Orang-orang Muda
Baca juga: Pengamat Ingatkan Presiden Jokowi Tak Patok Hari Tertentu untuk Reshuffle Kabinet
Ia pun tidak membantah pertemuan keduanya juga membahas soal isu reshuffle kabinet.
Namun, ia menyoroti sikap Prabowo tidak mengarah untuk membicarakan terkait isu reshuffle kabinet secara khusus.

"Bisa jadi (Jokowi dan Prabowo bahas reshuffle), tetapi yang jelas Pak Prabowo tidak pernah konsen ke situ ini dibicarakan khusus."
"Tapi yang jelas kami pahami dan Pak Prabowo pahami, bahwasanya ini hak sepenuhnya Presiden Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Tak Keberatan Jika Jokowi Tunjuk Sandiaga Uno Jadi Menteri
Baca juga: Diprediksi Masuk Kabinet Jokowi, Yusril: Cuma Isu Saja, Risma: Saya Ngikutin Bu Mega Aja
Dahnil mengatakan, jika Prabowo diberikan kesempatan untuk mengusulkan nama menteri, Prabowo menginginkan orang tersebut bisa membantu Presiden Jokowi dengan baik.
"Misalnya kalau Pak Prabowo diberikan kesempatan mengusulkan (nama menteri), meskipun dia bukan orang partai Gerindra atau orang Gerindra sendiri, yang paling penting adalah orang itu bisa membantu Pak Jokowi dengan baik," tuturnya.
Istana Tak Bisa Prediksi Kapan Reshuffle Terjadi
Sebelumnya dibertiakan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menanggapi isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, isu reshuffle tidak bisa diprediksi kapan waktu pelaksanaannya.
Hal itu lantaran penujukkan atau pun penggantian menteri merupakan hak prerogatif Presiden.
Baca juga: Jokowi dan Maruf Amin Gelar Pertemuan Tertutup, Reshuffle Kabinet Diumumkan Lusa?
Oleh karenanya, pengumuman terkait penggantian menter bisa dilakukan kapan saja sesuai keinginan Presiden.
"Jadi tidak bisa ada orang yang bisa memprediksi."
"Apakah sebelum 2021 atau setelah akhir tahun dan lain-lain, tidak bisa," ujar Ngabalin, dikutip dari Kompas.com, Senin (12/21/2020).

Ngabalin memahami, isu reshuffle ini santer terdengar sejak dua menteri Jokowi, Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia pun tak mempermasalahkan jika publik membuat prediksi-prediksi.
Kendati demikian, ia mengingatkan waktu pelaksanaan reshuffle belum dapat dipastikan.
Baca juga: Bergulir Isu Reshuffle Kabinet, Ini Nama-nama yang Berpeluang Jadi Menteri: Risma hingga Fadli Zon
"Hanya Tuhan dan Pak Jokowi yang tahu, karena otoritas yang diberikan kepada Presiden itu kan begitu," kata Ngabalin.
Ngabalin pun mengaku belum bisa memastikan sosok pengganti Edhy maupun Juliari.
Menurut dia, kursi tersebut bisa diisi oleh kalangan partai politik maupun non partai.

Saat ditanya tentang kemungkinan digantinya sejumlah menteri yang masih menjabat, Ngabalin juga enggan menjawab.
Ia justru meminta publik bersikap arif dan bijaksana dengan tidak membuat asumsi tentang para menteri yang mungkin akan diganti.
Asumsi-asumsi itu, kata Ngabalin, akan mengganggu kinerja para menteri yang saat ini tengah fokus menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Menunggu Kejutan Jokowi di Rabu Pon, Benarkah Ada Reshuffle Kabinet?
"Saya minta publik bersabar dan tentu saya sebagai Tenaga Ahli Utama dari KSP membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat."
"Kalaulah nanti merombak kabinet tentu kita percaya bahwa Bapak Presiden memiliki kemampuan untuk bisa melakukan itu," kata Ngabalin.
"Kalaupun tidak tentu Bapak Presiden juga yang punya pertimbangan pemerintahan ini dan para pembantunya bisa bekerja jauh lebih baik di masa-masa akan datang," tuturnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)