Pemerintah Targetkan Pengiriman 1.000 Tenaga Kesehatan ke UEA
Pemerintah terus berusaha meningkatkan keterampilan para pekerja migran Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah terus berusaha meningkatkan keterampilan para pekerja migran Indonesia.
Salah satunya dengan memfasilitasi kerjasama antara perusahaan penyalur tenaga kerja dengan otoritas di luar negeri.
Seperti baru-baru ini dilakukan antara perusahaan layanan gawat darurat, National Ambulance di bawah Kementerian Dalam Negeri Uni Emirat Arab (UEA) dengan PT Binawan Inti Utama yang difasilitasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Baca juga: BP2MI Lepas 116 Pekerja Migran Indonesia Program Keperawatan ke Jepang
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab H E Husin Bagis mengatakan, nota kesepahaman atau kerjasama tersebut hasil dari diskusi dengan dengan para direktur rumah sakit yang berkeinginan besar agar tenaga medis dari Indonesia dapat dikirim ke UEA.
“Kedutaan Indonesia menargetkan 1.000 orang tenaga kerja kesehatan dalam rentan waktu 2 tahun yaitu tahun 2021- 2022,” ujarnya dalam acara panandatanganan MoU di kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Selasa, (15/12/2020).
Ia mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar Kementerian dapat berkontribusi untuk memenuhi target pencapaian 1000 tenaga kerja kesehatan.
Baca juga: BP2MI Gandeng Himsataki Jajaki Penempatan PMI ke Jepang
Dalam kerjasama dengan pihak UEA tersebut, PT Binawan Inti Utama juga akan memenuhi permintaan tenaga kesehatan dari Aamer Health Care Service di UEA.
Kedua perusahaan dari UEA tersebut bekerjasama dengan PT Binawan Inti Utama dalam bentuk perekrutan tenaga terampil dan profesional kesehatan dari Indonesia dalam jangka panjang.
Kerja sama juga diwujudkan dengan memberikan pelatihan kepada berbagai profesi tenaga kesehatan Indonesia.
CEO PT Binawan Inti Utama Said Saleh Alwaini mengatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan pengiriman 30 tenaga perawat ke UEA.
Menurutnya pihaknya juga membuka peluang pengiriman perawat dari sekolah di luar yayasan Binawan.
"Kami juga menbuka peluang buat lulusan dari sekolah perawatan di luar yayasan Binawan membuka peluang untuk dikirim ke UEA," katanya.
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menuturkan, kerja sama ini memiliki makna yang sangat strategis.
Penekenan MoU ini terkait dengan 5 perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dengan UEA, salah satunya terkait penyediaan jasa tenaga kerja Indonesia ke UEA
“Harapannya kerja sama ini berkesinambungan dan terus menerus,” katanya.