Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

HNW Minta Kemenag Lebih Serius Bantu Pesantren Tangani Covid-19

Kemenag diminta lebih serius mengadvokasi Pesantren dan bekerjasama dengan Instansi terkat mengatasi tingginya penularan Covid-19 di ponpes.

Penulis: Chaerul Umam
Covid19.go.id
Pondok Pesantren terapkan protokol kesehatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyoroti tingginya angka penularan dan korban Covid-19 di Pondok Pesantren.

Berdasarkan data dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, hingga 6 Desember 2020, tercatat 4328 Santri, 21 Ustaz/Ustadzah, dan 2 Pegawai Ponpes, di 67 Pesantren, di 13 Provinsi, Positif Covid-19.

Data Ketua Umum RMI (Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah) PBNU, KH Abdul Ghafar Razin, yang disampaikan pada malam puncak Peringatan Hari Santri Nasional yang diadakan secara daring di PBNU, juga menemukan adanya 110 Pesantren dan 4000-an Santri yang terpapar Covid-19, dan 207 Kiai/Nyai wafat yang diduga kuat karena Covid-19.

Sementara itu, data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan setidaknya 3000 santri dinyatakan positif Covid-19 dalam 3 bulan terakhir, bahkan wilayah seperti Cilacap 55 persen kasus Covid-19 pada bulan Oktober disumbangkan oleh klaster Pondok Pesantren.

Baca juga: 42 Petugas Rutan Jambe Tangerang Terpapar Covid-19

HNW yang juga Wakil Ketua MPR ini meminta Kemenag  lebih serius mengadvokasi Pesantren dan bekerjasama dengan Instansi terkait untuk mengatasi tingginya penularan Covid-19 di lingungkan Pondok Pesantren.

Kemenag diminta memberikan edukasi, pendampingan, bantuan langsung untuk pengadaan lingkungan yang sehat dan bersih, sarana cuci tangan/ sanitizer, dan dengan menyediakan fasilitas Swab PCR gratis bagi Pesantren yang mengadakan pembelajaran tatap muka.

Kemenag juga, lanjut HNW, harus menghubungkan program tersebut dengan Dinas Kesehatan atau Rumah Sakit yang terdekat dengan Pesantren.

“Pesantren sebagai aset pendidikan moral dan keagamaan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, saat ini sedang dalam kondisi rawan akibat Covid-19. Banyak Santri/ Ustadz/ Kiyai yang terpapar. Sudah seharusnya Kementerian Agama lebih memastikan kehadiran dan advokasinya untuk dunia Pesantren," kata HNW melalui keterangannya, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Sidak Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Bekasi Dikunci Selama 30 Menit di Dalam Kelab Malam

Oleh karena itu, HNW mendesak Kementerian Agama membantu Pesantren dalam mengatasi Covid-19 melalui maksimalisasi potensi anggaran tahunan yang tidak terserap, yang setiap tahunnya berada di atas Rp 2 Triliun.

Atau melalui cara-cara lain yang dibenarkan oleh UU sebagaimana sudah dilakukan oleh Mendikbud untuk membantu penyelenggaraan Pendidikan di lingkungan Kemendikbud.

Keberpihakan anggaran tersebut, imbuhnya, apabila dilaksanakan akan sangat membantu 67 Pesantren (sesuai data Kemenag) maupun 110 Pesantren (sesuai data RMI PBNU).

“Kementerian Agama juga harus bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Covid-19 untuk aksi bantu Pesantren atasi covid-19 seperti diatas, termasuk dengan menyediakan Swab PCR gratis bagi Pesantren, sebagai upaya pemutusan penularan Covid-19 pada santri dan kiai yang sudah sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved