Jumat, 3 Oktober 2025

Menteri Tjahjo Ingatkan Aparatur Negara Harus Adaptif Terhadap Transformasi Digital

“Transformasi digital memanfaatkan teknologi dalam proses tata laksana dan pemberian pelayanan publik,” ungkap Tjahjo. 

Dok KemenPAN RB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan, sistem pemerintahan di Indonesia turut berubah dengan adanya transformasi digital

Untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut, diperlukan pimpinan unit kerja atau instansi pemerintah yang menciptakan perubahan sekaligus pemanfaatan teknologi.

Hal itu disampaikan Tjahjo Kumolo saat Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVII Tahun 2020, di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Menteri Tjahjo Beberkan Strategi Hadapi Tantangan Reformasi Birokrasi

Menteri Tjahjo meyakini, proyek perubahan para peserta pelatihan, sebagian besar adalah inovasi terkait pemanfaatan teknologi atau digitalisasi.

“Transformasi digital memanfaatkan teknologi dalam proses tata laksana dan pemberian pelayanan publik,” ungkap Tjahjo. 

Pada konteks tata laksana, digital governance menjelma dalam produk e-office, e-monev, e-kepegawaian, e-disposisi, e-perencanaan, e-penganggaran, dan lain sebagainya.

Sementara dalam pelayanan publik, e-governance ditunjukkan dengan berbagai produk layanan yang memungkinkan masyarakat tidak perlu bertatap muka dengan pemberi layanan. 

Permintaan atau pengajuan pelayanan bisa diakses melalui smartphone, bahkan pembayaran dilakukan dengan cara nontunai.

Baca juga: Menteri Tjahjo Kumolo Tidak Setuju Hak Pilih ASN pada Pilkada Dicabut

Bahkan, Tjahjo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberi arahan khusus bagi Kementerian PANRB untuk memaksimalkan penggunaan artificial intelligence atau AI dan big data. 

Road map penataan SDM aparatur juga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.

Ada empat pekerjaan utama yang harus dilakukan untuk mencapai transformasi birokrasi, yakni transformasi budaya, transformasi struktural, reformasi regulasi, dan reformasi digital

“Transformasi digital sebagai pengikat ketiganya,” tegas Tjahjo.

Transformasi digital mengubah berbagai sendi kehidupan masyarakat menjadi lebih cepat, instan, dan sederhana. 

Perlahan, masyarakat meninggalkan cara-cara manual. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved