Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

Mardani Ali Sera : Ini Kejadian Luar Biasa, PKS Usul Bentuk TPF Ungkap Insiden Penembakan

Ungkap dalang insiden teror dan penembakan 6 anggota laskar FPI di Tol Cikampek, Mardani Ali Sera minta dibentuk TPF Independen.

ist
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PKS DPR RI, Mardani Ali Sera mendesak dibentuknya Tim Pencari Fakta Independen (TPF) mengungkap dalang insiden teror dan penembakan enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek

"Ini kejadian luar biasa, saya mengusulkan perlu segeranya dibentuk TPF Independen mengusut pembantaian enam orang laskar FPI. Harus diusut tuntas siapa dalangnya, jangan dibiarkan kejahatan HAM ini berlarut, “ kata Mardani kepada wartawan, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Legislator PAN: Selesaikan Masalah Polisi dan Rizieq Shihab Secara Hukum

Mardani mengingatkan kejadian tersebut harus ditangani dengan cara yang extra hati-hati dan penuh keseriusan. 

"Satu orang nyawa itu mahal sekali harganya, kejadian malam itu keji, dapat merusak citra negara hukum. Kita seharusnya sudah makin matang dalam alam demokrasi ini," ujar Anggota Komisi II DPR itu. 

Baca juga: 6 Jenazah Laskar FPI Masih di RS Polri Kramat Jati, Belum Bisa Diambil hingga TNI-Polri Berjaga

Ia pun berharap ke depan tidak ada lagi peristiwa penembakan warga negara oleh aparat kepolisian, tanpa mengedepankan sikap humanis. 

"Semua harus mengambil pelajaran pada kasus ini. Jangan ada lagi pembantaian keji enam orang sekaligus yang sedang mengawal keluarga menuju pengajian, ada perempuan dan anak bayi,” tutur Mardani.

Legislator PKS Duga Ada Pelanggaran HAM Berat

Sementara itu Anggota DPR RI Fraksi PKS, Bukhori Yusuf mengaku geram dan mengecam keras insiden penembakan yang dilakukan oleh oknum aparat sehingga mengakibatkan meninggalnya 6 anggota laskar FPI atau pengikut Muhammad Rizieq Shihab (MRS).

Dia menganggap insiden mematikan yang menimpa anggota FPI saat tengah mengawal Habib Rizieq Shihab untuk mengisi pengajian subuh tersebut sebagai tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan.

“Saya mengutuk tindakan pembunuhan tersebut. Sejujurnya, saya sangat menyesalkan tindakan oknum yang sangat gegabah dalam melakukan penindakan tersebut sehingga mengakibatkan hilangnya enam nyawa manusia sekaligus," kata Bukhori kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

"Sebagai orang yang terlatih, semestinya penggunaan senjata oleh aparat adalah upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka melindungi diri dan/atau orang lain dengan cara melumpuhkan, bukan mematikan," imbuhnya.

Ia menambahkan, dalam perspektif Islam, nyawa manusia ditempatkan dalam kedudukan yang sangat berharga.

Baca juga: Politikus Hanura: Pernyataan Jubir FPI Justru Buktikan Rombongan Pengikut MRS Langgar UU No.22/2009

Baca juga: Di Mana Rizieq Shihab setelah Insiden FPI dan Polisi? Ketum FPI Sebut sang Pemimpin Diungsikan

Sebab, apabila terdapat seseorang yang dengan sengaja menghilangkan satu nyawa manusia, maka sama halnya dengan ia telah menghilangkan seluruh nyawa manusia.

Lebih lanjut, Ketua DPP PKS ini menganggap ada dugaan pelanggaran HAM serius yang telah dilakukan akibat arogansi oknum aparat.

Pasalnya, jika mengacu pada keterangan resmi DPP FPI menyebutkan bahwa anggota mereka yang menjadi korban justru tidak membawa senjata api maupun senjata tajam atau dalam posisi mengancam aparat sebagaimana dituduhkan oleh pihak Polri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved