Kemenkeu Sebut Diantara Anggota G-20, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Terbaik di Bawah Tiongkok
Sebagai catatan di antara anggota G-20, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut merupakan yang terbaik kedua setelah Republik Rakyat China
Setianto mengatakan, inflasi November 2020 sebesar 0,28 persen, berlanjut setelah inflasi Oktober sebesar 0,07 persen. Itu di November sebesar 0,28 persen. Jadi, memang perlu diwaspadai terkait dengan mulai musim penghujan, kemudian adanya libur panjang beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Setianto menjelaskan, terkait dengan musim penghujan ke depan dapat mengganggu distribusi barang dari produsen ke konsumen. Untuk inflasi November 0,28 persen utamanya karena kenaikan harga makanan dan minuman dengan andil sebesar 0,22 persen.
"Untuk kategori inflasi makanan dan minuman ini contohnya daging ayam dengan andil 0,08 persen," kata Setianto.
Sementara, ayam ras, bawang merah, kemudian untuk emas perhiasan ini mengalami penurunan harga atau deflasi dengan andil 0,02 persen. "Kemudian, beras dan daging sapi juga ada penurunan harga dengan andil 0,01 persen atau mengalami deflasi,"
pungkasnya.(Tribun Network/van/nas/wly)