Kemnaker: 31 ABK di Taiwan Dipulangkan ke Indonesia
Sebanyak 31 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia dari Taiwan pulang ke tanah air pada Rabu (25/11/2020).
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 31 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia dari Taiwan pulang ke tanah air pada Rabu (25/11/2020).
Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan Eva Trisiana mengatakan kepulangan mereka karena terdampak Covid-19 yang tengah melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Taiwan.
“Untuk saat ini,langkah pemulangan adalah langkah yang telah dipilih oleh para awak kapal tersebut,” kata Eva dalam keterangannya, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: 27 Pekerja Migran Indonesia Terinfeksi Covid-19 Saat Tiba di Taiwan
Eva mengatakan, kepulangan 31 ABK tersebut menyusul 30 awak kapal yang tiba terlebih dahulu di tanah air pada 11 November 2020 dan 3 ABK pada 14 Oktober 2020.
Ia memastikan sebelum dipulangkan ke tanah air, para awak kapal telah dilakukan tes PCR sesuai dengan persyaratan dari pihak Taiwan.
“Pemerintah Indonesia melalui KDEI Taipei telah melakukan upaya-upaya agar para ABK tersebut dapat segera dipulangkan. Upaya-upaya tersebut juga dilakukannya di Jakarta melalui TETO Jakarta,” kata Eva.
Upaya-upaya yang dilakukannya pun membuahkan hasil. Pada tanggal 5 Oktober 2020, Taiwan mengizinkan kapal-kapal berbendera non Taiwan untuk dapat bersandar di pelabuhan-pelabuhan Taiwan sehingga para awak kapal dapat dipulangkan.
“Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada otoritas terkait Taiwan,” kata Eva
Eva memastikan akan terus mengupayakan hak-hak ketenagakerjaan para ABK yang belum selesai bersama pihak KDEI Taipei.
Selanjutnya secara bertahap para ABK yang tersisa akan terus dipulangkan, di mana setiap bulan akan dipulangkan sebanyak 30 awak kapal dari total sebanyak 196 awak kapal/pelaut Indonesia yang meminta untuk dapat dipulangkan ke Indonesia sejak April 2020.
Namun, ia berharap, ke depan dapat diberikan jumlah yang lebih besar dalam setiap batch-nya, atau jadwal pemulangan dapat menjadi 2 kali dalam sebulan.
Sehingga para awak kapal tidak menunggu terlalu lama untuk dapat pulang ke tanah air.
Eva memahami dan menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Taiwan, yang tentunya telah dipertimbangkan berdasarkan kondisi yang ada di Taiwan.