Senin, 6 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Ternyata Ini Alasan Jokowi Tidak Pernah ke Solo Selama Pilkada 2020, Pilih Menginap di Yogyakarta

Presiden Jokowi cerita dilarang Gibran ke Solo selama masa Pilkada untuk menghindarkan pandangan miring pengaruh anak Presiden Jokowi dalam Pilkada.

Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi memberikan sambutan secara virtual pada Studium Generale LPDP yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (2/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gibran Rakabuming melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi kota Solo selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berlangsung.

Larang Jokowi ke Solo itu dengan alasan untuk menghindarkan pandangan miring terkait pengaruh anak Presiden Jokowi dalam Pilkada Solo.

Hal ini diceritakan langsung oleh Jokowi dalam Talkshow Rossi Spesial yang tayang
di Kompas TV, Senin (16/11) petang.

Baca juga: Jokowi Sebut Vaksin Corona Tiba Akhir November atau Desember, Bisa Bentuk Jadi atau Bahan Baku

Awalnya Jokowi menceritakan, dirinya baru sekali pulang ke Solo selama masa Pilkada berlangsung.

Presiden kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 itu pulang ke Solo hanya untuk ziarah ke makam mendiang orang tuanya.

Seusai nyekar, Jokowi mengaku langsung bertolak ke Yogyakarta untuk bermalam.

"Kemudian malam itu juga saya kembali lagi dan menginapnya di Jogja, tidak di Solo. Untuk menjaga suara-suara seperti yang disampaikan Rossi tadi," ucap Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

Jokowi mengungkapkan, dirinya tidak bermalam di Solo atas permintaan Gibran yang kini menjadi calon Wali Kota.

Gibran, kata Jokowi, ingin menghindarkan pencalonan dirinya dari rumor pengaruh anak
presiden.

Rossi: Gibran melarang Pak Jokowi ke Solo selama masa Pilkada?

Jokowi: Iya, salah satunya dia ngomong seperti itu. Bapak tidak usah ke Solo dulu, tapi kan saya mau nyekar.

Rossi: Kok berani calon Wali Kota melarang presiden?

Jokowi: Disampaikan seperti itu ya saya jawab.

Baca juga: Presiden Jokowi Teken Perpres Tambah Jabatan Wakil Menteri di Kementerian Perindustrian

Peraturan KPU nomor 5 Tahun 2020 menetapkan masa kampanye berlangsung mulai 26 September - 5 Desember 2020.

Berarti, Jokowi dilarang Gibran ke kota Solo selama kurang lebih 35 hari.

Jokowi mengaku tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk mengikuti dirinya terjun ke dunia politik.

Menurut Jokowi, Gibran Rakabuming maju di Pilkada Solo atas keinginannya sendiri.

Demikian juga menantunya, Bobby Nasution yang maju di Pilkada kota Medan.

"Setiap warga negara memiliki hak politik, termasuk anak-anak saya," ucap Jokowi.

"Sehingga waktu menyampaikan keinginan itu, saya tanya sudah kamu hitung, sudah kamu kalkulasi, sudah. Jalan," sambung Jokowi.

Baca juga: Anies Baswedan Singgung Pilkada, FPI Sebut Kerumunan Saat Gibran Daftar Calon Wali Kota Solo

Jokowi menceritakan, baik Bobby maupun Gibran mencari partai pengusungnya tanpa bantuan Jokowi.

Mereka juga melakukan kampanye di daerah pilih masing-masing tanpa bantuan Jokowi.

"Dan ingat, bahwa ini bisa menang, bisa kalah. Masyarakat kita sudah pintar. Kalau dipilih oleh rakyat berarti bisa, kalau tidak dikehendaki, tidak dipilih, berarti tidak menang. Artinya ini proses demokrasi yang kita jalankan," kata Jokowi.

Putra dan menantu Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024.
Putra dan menantu Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024. (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Ihwal keduanya diusung Partai PDI Perjuangan, Jokowi menegaskan dirinya hanyalah pengurus partai.

Bukan orang memberikan kewenangan terkait siapa-siapa yang akan maju di Pilkada serentak
2020.

"Saya ini bukan pengurus partai dan bukan ketua partai. Yang memutuskan itu ada di partai,
bahwa melihat saya presiden ya memang saya presiden kok," ucap Jokowi.

Jokowi menceritakan, Gibran dan Bobby sama-sama pernah menghadap dirinya sebelum memutuskan maju di Pilkada kota Solo dan Medan.

"Pak itu hak politik saya, dan ini juga bukan ditunjuk atau dipilih
oleh presiden, tapi ini nanti yang memilih masyarakat," ucap Jokowi menirukan Gibran dan Bobby saat meminta izin.

"Jawaban mereka juga tegas seperti itu, ya sudah jalan," pungkas Jokowi. (tribun network/genik)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved