Banyak Kegaduhan, Organ Inti Jokowi Minta Presiden Selektif Terima Masukan dari Pembisik
meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi dan mengganti menteri, stafsus, dan perangkat lain yang kinerjanya sudah tidak lagi sesuai dengan
"Disadari atau tidak, 'blunder' yang terjadi diatas menambah point 'downgrade' kepada Presiden Jokowi, sehingga banyak wacana yang muncul di masyarakat bahwa 'negara dikelola dengan tidak profesional'. Lalu akan muncul pertanyaan, sampai kapan hal ini terus terjadi? Atau memang ada operasi 'dirty work' yang terjadi didalam 'lingkaran presiden' yang bertujuan untuk mendelegitimasi Presiden Jokowi," katanya.
Selain meminta Presiden megevaluasi menteri dan Stafsus, Fostrab juga menyatakan sejumlah sikap diantara lain:
-Meminta kepada Presiden untuk mengambil langkah-langkah strategis dan taktis serta ketegasan obyektif dalam menghadapi situasi nasional dan internasional.
-Meminta kepada Presiden sebagai Panglima Tertinggi untuk menertibkan TNI/POLRI termasuk aparatur negara yang melakukan manuver-manuver sehingga dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
-Meminta kepada Presiden untuk melakukan komunikasi intensif dengan tokoh agama, ormas keagamaan, dan masyarakat adat demi menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.
-Meminta kepada Presiden untuk tidak tunduk atas tekanan negara manapun, bahwa Indonesia sebagai Negara berdaulat dan menganut politik bebas aktif yang telah diatur dalam konstitusi Republik Indonesia.
-Mengajak seluruh organ penggerak dan para relawan JKW untuk mengkonsolidasi dan merapatkan barisan demi mengawal visi dan misi presiden sampai akhir periode 2024.
-Mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai provokasi dari entitas kelompok tertentu yang akan membuat kegaduhan sehingga berimbas pada perpecahan suku, agama dan ras (SARA).