Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab
Anggota DPR Kritik Langkah Satgas Covid-19 yang Membagikan Masker di Acara Rizieq Shihab
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily mengkritik Satgas Covid-19 yang membagikan masker di acara Rizieq Shihab
TRIBUNNEWS.COM - Ace Hasan Syadzily selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR, mengkritik langkah Satgas Covid-19 membagikan 20.000 masker di acara Rizieq Shihab.
Menurutnya, apa yang dilakukan Satgas hanya merupakan pencegahan secara parsial.
Dan juga memberikan kesan bahwa Satgas Covid-19 membenarkan acara berisi kerumunan massa tersebut.

Dikutip dari laman Kompas.com, Ace mengatakan, keputusan Satgas Covid-19 mengantarkan 20.000 masker tersebut bukan tindakan pencegahan Covid-19 yang tepat.
"Saya menyampaikan, kebijakan itu bukan merupakan tindakan pencegahan yang tepat.
"Tindakan pencegahan seperti itu sifatnya parsial yang seharusnya dilakukan dari hulunya sebagaimana aturan protokol kesehatan yang berlaku," kata Ace.
Ace mengatakan, pemberian masker yang dilakukan Satgas Covid-19 ini terkesan membenarkan terjadinya kerumuman massa tersebut.
Padahal, aturan yang dibuat pemerintah menyatakan larangan terhadap kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.
"Saya sampaikan untuk apa selama delapan bulan ini kita melakukan kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) kalau kita sendiri tidak konsisten dengan apa yang kita kampanyekan," ujarnya.
Namun, menurut Ace, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo beralasan bahwa pemberian masker tersebut adalah upaya pencegahan virus corona.
Dengan adanya masker gratis, masyarakat dapat menggunakannya dalam acara tersebut.
"Saya sampaikan bahwa saya khawatir nanti kelompok masyarakat yang lain, mengadakan acara yang sama dan meminta BNPB untuk mengirimkan masker," ucapnya.
Lebih lanjut, Ace mengatakan, penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19 adalah kunci dari pencegahan penularan Covid-19.
Ace menuturkan, seharusnya pemerintah konsisten menjalankan aturan yang telah dibuat dalam upaya pencegahan Covid-19.
"Jangan sampai masyarakat nanti justru tidak mempercayai terhadap aturan yang dibuat pemerintah dan melanggar aturan tersebut akibat tidak ditegakannya disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.