Virus Corona
Berkaca Lonjakan Covid-19 di Eropa, Jokowi Minta Penanganan Pandemi Hati-hati: Jangan Sampai Teledor
Presiden meminta agar penanganan Covid-19 di Indonesia terus waspada dan hati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti di Eropa.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya dalam upaya penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Ia meminta agar jajarannya tetap fokus menjaga titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Hal ini ia sampaikan saat memberi pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (2/11/2020).
"Kita harus tetap fokus untuk mengatur, menjaga keseimbangan, titik keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
"Ini yang saya kira sudah berpuluh-puluh kali saya sampaikan tetapi perlu sekali lagi ini saya tekankan," kata Jokowi, dikutip dari tayangan Kompas TV pada Senin (2/11/2020).

Baca juga: Resmi Diteken Presiden Jokowi, UU Cipta Kerja Mulai Berlaku, Kini Berisi 1.187 Halaman
Presiden juga menyampaikan data terakhir terkait dengan penanganan pandemi tersebut.
Menurutnya data per 1 November 2020 rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 13,78 persen.
Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang berada di angka 25,22 persen.
"Kita memiliki kasus aktif sebesar 13,78 persen, rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22 persen."
"Ini yang terus harus ditekan sehingga angka 13,78 persen ini bisa kita perkecil lagi,” katanya.
Sedangkan tingkat kesembuhan di Indonesia juga semakin baik.

Baca juga: Presiden Jokowi: Terus Jaga Titik Keseimbangan antara Kesehatan dan Ekonomi
"Kita sekarang di angka 82,84 persen, rata-rata dunia 72 persen."
"Jadi angka kesembuhan kita juga lebih baik. Ini agar juga diperbaiki lagi," ungkapnya.
Jokowi juga mengingatkan agar angka kematian akibat Covid-19 yang saat ini masih di atas rata-rata dunia harus terus ditekan.
"Yang masih kita di atas rata-rata dunia adalah angka kematian atau kasus meninggal (akibat COVID-19) di Indonesia."