Sabtu, 4 Oktober 2025

DPP PKS Sambangi Kedubes Prancis, Kirim Surat Terbuka untuk Emmanuel Macron

PKS tetap menjalin hubungan baik antara bangsa Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera dengan masyarakat Prancis dan Pemerintah Prancis secara umu

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Associated Press
Cendikiawan muslim di Palestina memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron di depan Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza, Palestina, Senin (26/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Sukamta mewakili Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron di kantor Kedubes Prancis di Jakarta, Jumat (30/10/2020).

Sukamta berharap Macron bisa meninjau kembali kebijakan dan ucapannya terkait penghinaan
terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebab menurut dia kebebasan berekspresi itu ada batasnya.

"Kami menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang mulia yang kami hormati oleh
seluruh umat di dunia. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW sama artinya menghina umat Islam dan itu akan menimbulkan kemarahan," kata dia.

Kalau dibiarkan, kata dia, akan melanggar kebebasan berekspresi karena itu sifatnya penghinaan
dan itu akan memprovokasi orang-orang Islam yang moderat, yang tidak mau kekerasan tapi merasa
tersakiti oleh ejekan kartun itu.

"Kami berharap Presiden Prancis itu bisa meninjau kembali kebijakan dan ucapannya karena
kebebasan berekspresi itu ada batasnya. Di Eropa di Prancis juga ada tabunya. Mereka kalau udah
anti-semit itu tidak berani. Dilarang keras, haram hukumnya," ujarnya.

"Nah, kedudukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad bagi umat Islam mungkin lebih sensitif terhadap penghinaan anti-semit. Maka kami menyampaikan sikap kami untuk disampaikan kepada Presiden Macron," imbuhnya.

Ia menjelaskan PKS tetap menjalin hubungan baik antara bangsa Indonesia, Partai Keadilan
Sejahtera dengan masyarakat Prancis dan Pemerintah Prancis secara umum.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri RI Tanggapi soal Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron

"Mudah-mudahan urusan itu segera bisa diselesaikan sampai Presiden Macron menarik ucapannya yang
menghina umat Islam itu," kata Sukamta.

Sukamta menegaskan PKS tegas tidak setuju dengan segala bentuk terorisme.

"Sikap PKS jelas tidak menyetujui kekerasan apapun bentuknya. Kami anti terorisme," ujar Sukamta.

Namun demikian PKS lebih tidak setuju perilaku yang merangsang timbulnya terorisme itu sendiri.

"Namun kami juga tidak menyetujui perilaku yang merangsang terorisme itu sendiri. Jadi dua-duanya
harus dihilangkan. Kita ingin perdamaian," kata Sukamta.

Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut serta dalam konferensi bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Elysee, Paris, Rabu (8/4/2020).
Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut serta dalam konferensi bersama Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Elysee, Paris, Rabu (8/4/2020). (AFP/Ludovic MARIN/POOL)

Berikut isi Surat Terbuka Presiden PKS kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron:

No. : 01/B-xx/K/DPP-PKS/2020 Jakarta, 12 Rabiul Awal 1442
Lamp. : --- 29 Oktober 2020
Hal : Surat Pernyataan Presiden PKS

Kepada Ykh.
Presiden Perancis
Bapak Emmanuel Macron
Di

Saya Ahmad Syaikhu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Saya menulis surat ini sebagai
tanggapan atas pernyataan Anda yang mengatakan bahwa Islam adalah agama yang sedang mengalami
krisis hari ini, di seluruh dunia.

Lebih jauh, Anda juga membela karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW dan mencoba menstigmatisasi citra Islam dengan aksi terorisme.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Kecam Komentar Macron: Kebebasan Berekspresi Bukan Berarti Menghina

Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Kami juga negara demokrasi
peringkat ketiga terbesar di dunia yang membuktikan nilai-nilai Islam, hak asasi manusia, dan
demokrasi dapat berjalan seiring.

Kami menegaskan pernyataan ceroboh Anda tidak bisa kami terima. Ini sangat menyakitkan bagi kami,
terutama bagi umat Islam Indonesia, serta dapat mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia.

Kami mengutuk keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama baik
agama apapun, tidak terkecuali Islam.

Kami menentang narasi berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak menghormati Nabi kami, Muhammad SAW.

Apa yang Anda sampaikan menunjukkan nihilnya penghormatan terhadap keberagaman, kesetaraan dan keadilan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019. (AFP)

Kami mendesak Anda untuk menarik ucapan Anda yang menghina Islam, serta meminta maaf kepada warga  dunia, khususnya umat Muslim yang telah tersakiti oleh pernyataan ceroboh Anda.

Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi harus dijunjung dan digunakan untuk saling percaya dan
menghormati antar setiap agama dan kepercayaan.

Kami menolak praktik apa pun yang menimbulkan kebencian, kekerasan, Islamofobia, ekstremisme, dan tindakan terorisme.

Kami juga percaya bahwa Barat dan dunia Muslim dapat membangun dialog yang konstruktif dan membina hubungan perdamaian dan toleransi.

Semoga Allah SWT memberikan hidayah bagi kita semua

Presiden Partai Keadilan Sejahtera

H. Ahmad Syaikhu

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved