Sabtu, 4 Oktober 2025

Selain Ditembak Pendete Yeremia Diduga Juga Ditusuk Sangkur

Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation, Haris Azhar membeberkan rentetan peristiwa yang menyebabkan hilangnya nyawa Pendeta Yeremia.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar 

Ketika kontak tembak terjadi, mereka masuk ke kandang babi, lokasi yang nantinya menjadi tempat Pendeta Yeremia meninggal.

"Sebagaimana SOP yang pernah diajarkan anggota TNI kepada masyarakat, agar ketika mendengar tembakan masuk ke dalam rumah. Karena waktu itu yang dekat dengan mereka adalah kandang babi, akhirnya mereka masuk ke kandang babi," kata Haris.

Baca juga: TNI Selidiki Dugaan Oknum Terlibat dalam Peristiwa Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani

Hingga mendekati pukul 15.00 WIT, Meriam keluar dari kandang babi untuk berjalan
pulang ke rumahnya.

Dalam perjalanan dia bertemu rombongan anggota TNI yang ia
sebut barisannya mencapai sepanjang 50-60 meter.

Dalam keterangan saksi lainnya, Haris mendapatkan angka kalkulasi sekitar lebih dari 75 orang aparat keamanan yang berjalan saat itu.

"Mama Meriam itu terkejut dan takut, di laporan kami tidak tulis tetapi
dia bersaksi kepada kami dia sampai, mohon maaf, sampai terkencing dalam jalannya tersebut," ungkap Haris.

Saat berpapasan dengan rombongan TNI itu, Meriam melihat sosok yang tak asing
baginya, yakni Alpius.

Keduanya saling tatap sebelum kemudian keluar tiga pertanyaan
dari mulut Alpius yang ditujukan kepada Meriam.

"Apakah Mama lihat orang di sini?' Mama bilang tidak. 'Apakah mama lihat orang jalan di sini?' Mama jawab tidak dan Mama bilang, saya cuma tahu ada bapak di kebun, di kandang babi. Jadi Alpius bertanya, 'Bapak ada di kandang babi?' Dijawab oleh Mama, iya," tutur Haris.

Sekira 20 menit kemudian anggota TNI dengan atribut lengkap sampai di kampung
Taundugu.

Ada yang berjaga di jalan, ada juga yang turun ke kampung Taundugu dan
langsung membakar rumah dinas tenaga kesehatan di Hitadipa dengan alasan ada
anggota KKSB di balik bangunan itu.

Setelah pembakaran tersebut, sekitar pukul 15.30 WIT, empat anggota TNI menujukandang babi milik Pendeta Yeremia.

Menurut Haris, dua orang berdiri sekitar 24 meter dari Jalan Induk Kabupaten Intan Jaya, sedangkan dua anggota lainnya, salah satunya Alpius, langsung menuju bangunan kandang babi.

"Ada proses dialog sebelum dieksekusi, yaitu diminta angkat tangan. Lalu dijawab sambil angkat tangan oleh Pendeta, 'Saya adalah hamba Tuhan,'" kata Haris.

Namun, yang kemudian terjadi adalah kedua anggota TNI itu tetap menembak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved