Relawan Jokowi Jadi Pejabat BUMN, Kritik Ombudsman Ditangkis Projo, Berikut Daftar Namanya
Satu per satu para pendukung Presiden Joko Widodo saat mash menjadi calon presiden pada Pemilu 2020 menduduki jabatan di sejumlah BUMN.
Sekretaris Jenderal PROJO Handoko mengingatkan, Menteri BUMN Erick Thohir bahwa pendukung Jokowi memiliki kompetensi yang memadai untuk ditempatkan pada posisi komisaris ataupun direksi di perusahaan pelat merah.
Handoko melihat, hingga saat ini jumlah komisaris dan direksi BUMN dari relawan Jokowi masih sangat sedikit.
"Pak Erick sepertinya menganggap para pendukung dari relawan tidak kompeten, tidak layak, dan bakal menyusahkan BUMN," kata Handoko dalam keterangannta, Jakarta Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Mengaku Sibuk Jadi Komisaris Utama di Pertamina, Ahok Berseloroh: Saya Dirut Nyaru Komut
Handoko pun meminta Menteri Erick Thohir berkonsultasi dengan Presiden Jokowi tentang kompetensi para pendukung, yang sudah bersama sejak 2012.
"Presiden Jokowi akan menunjukkan kompetensi itu. Mungkin Pak Erick belum mengetahuinya," ujar Handoko.
Handoko menilai jumlah komisaris dan direksi dari kalangan relawan non partai harusnya diperbanyak.
Dia menjelaskan bahwa para relawan profesional memiliki chemistry yang sangat kuat untuk mengawal visi dan misi Presiden Jokowi.
"Maka besarnya keinginan masyarakat agar BUMN dikelola dengan sehat akan lebih mudah dicapai," ucapnya.
Bentuk Terima Kasih Presiden
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut, penunjukkan Ulin Yusron sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan bentuk imbal jasa Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, Ulin yang merupakan pegiat media sosial, menjadi relawan Jokowi di Pilpres 2019. Jabatan komisaris BUMN yang diberikan ke Ulin, menurut Ujang, adalah bentuk terima kasih Presiden.
"Bentuk imbal jasa atau kompensasi atas kesuksesan Ulin mengawal pemberitaan Jokowi di Pilpres," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (26/10/2020) lalu.
"Ada harga yang harus dibayar oleh Jokowi ke Ulin, harganya itu ya komisaris. Sebagai bentuk terima kasih telah menjadi bagian dari skrup pemenangan di Pilpres," tuturnya.
Ujang mengatakan, ketika seorang relawan memperjuangkan kemenangan calon pemimpin, ada timbali balik. Salah satunya diwujudkan dengan pemberian jabatan komisaris BUMN.
Menurut Ujang, bukan rahasia lagi jika BUMN menjadi tempat para relawan Pilpres mendapatkan imbalan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya relawan Pilpres yang kini menjabat sebagai petinggi BUMN.