Virus Corona
Daftar 12 Kabupaten/Kota yang Memiliki Kasus Aktif Covid-19 di Atas 1.000, Pekanbaru Tertinggi
Berikut daftar 12 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 orang, tertinggi ada di Pekanbaru.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, ada 12 kabupaten/kota yang menjadi sorotan terkait penanganan Covid-19.
Sebab, ke-12 wilayah tersebut belum menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan.
Hal itu disampaikan Wiku saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang dikutip dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020).
Wiku menjelaskan, ke-12 kabupaten/kota ini memiliki jumlah kasus aktif yang di atas 1000 kasus.
Bahkan kondisinya sudah bertahan selama berminggu-minggu.

Baca juga: Wiku Tegaskan Keamanan Vaksin Bagi Masyarakat adalah Prioritas dan Tugas Utama Pemerintah
Berikut data keduabelas daerah yang masih memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 menurut Satgas Covid-19:
1. Bekasi (1.039)
2. Jakarta Pusat (1.211)
3. Jakarta Utara (1.343)
4. Kota Bekasi (1.410)
5. Bogor (1.484)
6. Kota Depok (1.897)
7. Jakarta Selatan (1.952)
8. Kota Jayapura (1.959)
9. Jakarta Barat (2.023)
10. Jakarta Timur (2.781)
11. Kota Padang (2.816)
12. Kota Pekanbaru (2.909)
Wiku menyayangkan masih ada daerah yang belum menunjukkan hasil penanganan Covid-19.
Padahal, ia menyebut secara nasional penanganan pandemi Covid-19 sudah menunjukkan pencapaian yang signifikan.
Pencapaian itupun dibuktikan dengan hasil signifikan dalam grafik penurunan persentase kasus aktif tingkat nasional.

Baca juga: Kasus Covid-19 Nasional Menurun Sepekan Terakhir, Prof Wiku: Ini Prestasi Luar Biasa, Mohon Dijaga
"Persentase kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan sejak awal pandemi."
"Pada bulan Maret (2020) rata-rata kasus aktif berada di angka 91,26%, sangat tinggi."
"Kemudian ini terus mengalami penurunan," kata Wiku.
Ia melanjutkan, penurunan grafik terlihat lagi pada bulan April 2020 menjadi 81,57%.
Pada bulan Mei juga menurun lagi menjadi 71,35%, Juni menjadi 57,25%, Juli turun menjadi 44,02%, Agustus turun lagi menjadi 28,26%.
Sementara September turun lagi menjadi 23,74%, dan per 22 Oktober 2020 persentase kasus aktif sudah turun lagi menjadi 16,8%.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus saat Libur Panjang, Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Tak Pulang Kampung
Penurunan persentase dari bulan ke bulan menurut Wiku cukup drastis dan itu merupakan perkembangan yang sangat baik.
"Kasus aktif, harapannya dapat terus menurun dan ditekan hingga tidak ada kasus aktif sama sekali hingga semuanya sembuh."
"Kasus aktif dapat ditekan dengan meminimalisir penularan dan seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi melaksanakan 3M."
"Yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, katanya.

Baca juga: Covid Masih Tinggi, Satgas Bencana BUMN DKI Jakarta Distribusikan Puluhan Ribu Masker
Selain itu, Wiku menerangkan 12 kabupaten/kota yang masih memiliki jumlah kasus aktif tinggi termasuk dalam kategori kota besar yang aktivitas ekonominya sudah berjalan.
Sehingga, Wiku menjelaskan, penanganannya menjadi tantangan yang cukup besar.
Terlebih protokol kesehatan juga harus benar-benar dijalankan dalam setiap aktivitas masyarakatnya.
"Dimohon Pemda dari 12 kabupaten/kota tersebut untuk dapat bekerja kerasa menekan angka kasus aktif ini dengan secara tegas mengawasi kedisiplinan masyarakatnya dalam melaksanakan protokol kesehatan,
"Utamanya dalam sektor-sektor ekonomi dan sosial yang sudah berjalan," kata Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 ini.

Baca juga: Sebaran Virus Corona Indonesia Kamis (22/10/2020): 8 Provinsi Catat Lebih dari 200 Kasus Baru
Di samping itu, perkembangan penanganan Covid-19 per 22 Oktober 2020 juga masih terus bertambah.
Kasus aktif sebanyak 63.576 kasus atau 16,8 persen dibandingkan rata-rata dunia di angka 21,9 persen.
Penambahan kasus positif sebanyak 4.432 kasus, jumlah kasus sembuh sudah menembus angka 301.006 kasus.
Jumlah kasus sembuh mencapai 79,9 persen dibandingkan rata-rata dunia sebesar 75,1 persen.
Sementara kasus meninggal sebanyak 12.959 kasus atau 3,4 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,85 persen.
(Tribunnews.com/Maliana)