Minggu, 5 Oktober 2025

Wapres Ma'ruf Sebut Pemerintah Serius soal Bangun Pesantren sebagai Pusat Ekonomi Syariah

Program santripreneur diharapkan Ma'ruf dapat membantu pengembangan ekonomi di daerah dan pemulihan ekonomi secara nasional

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Dokumentasi Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin pada Penutupan Webinar Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) melalui video conference di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (26/08/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan soal upaya serius pemerintah dalam membangun pesantren sebagai pusat ekonomi syariah baik dari sektor keuangan maupun sektor riil.

“Melalui pengembangan ekonomi syariah baik dari sektor keuangan maupun sektor riil tersebut, maka dampak selanjutnya yang akan dirasakan adalah berkembangnya ekonomi masyarakat di sekitar pesantren," kata Ma'ruf dalam acara Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah melalui konferensi video di kanal Youtube PEBS FEB UI , Kamis (1/10/2020).

Ia berharap, upaya yang dilakukan pemerintah ini dapat memberi dampak baik untuk masyarakat sekitar pesantren, khususnya dalam sektor ekonomi.

"Masyarakat dapat mengakses pembiayaan yang disediakan melalui pesantren sekaligus terlibat dalam kegiatan usaha pesantren. Dengan demikian tujuan menyejahterakan pesantren dan masyarakat akan dapat dicapai,” ungkap Wapres.

Baca: Wapres Dukung Program Desa Madani Inisiasi Parmusi untuk Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Program santripreneur diharapkan Ma'ruf dapat membantu pengembangan ekonomi di daerah dan pemulihan ekonomi secara nasional.

“Program ini diharapkan dapat menggerakkan potensi ekonomi pesantren dan melahirkan santripreneur-santripreneur yang berkarakter kuat, mandiri dan mampu memberikan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,” kata Ma'ruf.

Di kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro melaporkan program santripreneur berbasis UKMK sawit akan diselenggarakan di tiga provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Ketiganya yakni di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sumatera Utara, dan Provinsi Riau.

“Jika berjalan dengan baik, Insya Allah kegiatan ini akan direplikasi di daerah lainnya sehingga bisa mendukung pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi daerah, serta perkembangan perkebunan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Ari.

Baca: Wapres Maruf Amin: Indonesia Bisa Belajar dari Korea Soal Alih Teknologi

Seperti diketahui, Pengembangan Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah ini diselenggarakan Pusat Ekonomi Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (PEBS FEB UI), dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam.

Selain Wapres Ma'ruf dan Rektor UI, hadir secara virtual dalam acara tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Sumatera Selatan Hermawan Deru, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Direktur jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono, dan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Eddy Abdurrachman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved