Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Hari Ini, Perintah Jokowi Batas Waktu 2 Pekan Bagi Luhut Tekan Covid-19 di 9 Provinsi, Apa Hasilnya?

Jika melihat data dari Satgas Covid-19 tidak ada perubahan signifikan penyebaran Covid-19 selama dua pekan terkahir.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Tangkap layar youtube Najwa Shihab
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan saat berbincang dalam program Mata Najwa pada Kamis (24/9/2020). 

Pada 20 September 2020 kasus sembuh mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen menjadi 73,77 persen dan berada di atas rata rata kesembuhan dunia.

"Demikian angka kematian kalau kita lihat pada 6 September yakni 4,1 persen, kemudian turun, turun dan sekarang berada di posisi 3,8 persen. Artinya mengalami tren penurunan walaupun masih di atas angka rata-rata global," pungkasnya.

Ajak Pemda Kompak

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi kondisi Indonesia akan membaik pada Januari 2021.

Syarat masyarakat harus kompak.

"Tapi kita harus kompak, tidak boleh salah-menyalahkan, tidak boleh merasa paling benar sendiri, terus menuduh sana menuduh sini, enggak perlu, tenang saja," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jumat (18/9/2020).

Baca: Pemerintah Anggarkan Rp 695,2 Triliun untuk Penangganan Covid dan Pemulihan Ekonomi

"Kita akan selesaikan ini dengan baik bahwa ini akan kita upayakan untuk betul-betul jangan sampai ada outbreak. Itu saja tugas kita sampai pada vaksin ini," lanjutnya.

Pemerintah, dikatakan Luhut, bekerja secara serius dalam menangani Covid-19 di sembilan provinsi.

Kesembilan provinsi tersebut di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Baca: Satgas Covid-19 Jelaskan soal Perbedaan Data Pasien Covid-19 Kemenkes dengan RS Online

Timnya telah bekerja untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat agar taat menjalankan protokol kesehatan dan mengoptimalkan manajemen rumah sakit dalam penanganan Covid-19.

"Kita memerlukan upaya yang lebih tegas untuk merubah perilaku masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Luhut.

Di satu sisi, Luhut menyadari bahwa dia bukanlah ahli epidemiologi.

"Saya hanya manajer. Saya kira saya boleh mengklaim diri saya manajer yang baik," ujarnya.

Namun, Luhut mengaku dibantu oleh ahli-ahli epidemiologi yang berkualitas.

"Epidemiolog seperti Monika, yang dari UI juga, dan lulus dari Harvard juga untuk epidemiologi. Jadi sangat orang-orang yang sangat berkualitas membantu saya," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved