Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Musim Hujan Datang, Jubir Penanganan Covid-19 Minta Waspadai Lahirnya Klaster Pengungsian

Prof Wiku Adisasmito mewanti-wanti datangnya musim penghujan di berbagai daerah berisiko terhadap penularan virus Covid-19.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
https://covid19.go.id/
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mewanti-wanti datangnya musim penghujan di berbagai daerah berisiko terhadap penularan virus Covid-19.

Menurut Wiku, musim hujan dapat menyebabkan bencana banjir.

Kebersihan lokasi pengungsian akan menjaga para pengungsi dari penyakit-penyakit lainnya yang bisa disebabkan oleh musim hujan.

Beberapa di antaranya adalah demam berdarah dengue, lepra, tifus, diare dan penyakit kulit.

"Semua penyakit ini dapat menurunkan imunitas sehingga masyarakat menjadi rentan tertular Covid-19. Jika tidak memungkinkan menjaga jarak, maka sebisa mungkin pemerintah setempat memastikan adanya sirkulasi udara yang baik, sinar matahari yang cukup dan memastikan kebersihan lokasi pengungsian," ucapnya dikutip dari covid19.go.id, Jumat (25/9/2020).

Baca: Jokowi Minta Luhut Kendalikan Kasus Corona di 9 Provinsi, Gagal atau Berhasil? Ini Datanya

Baca: Update Corona di Indonesia 25 September: 266.845 Positif, 196.196 Sembuh, dan 10.218 Meninggal

Baca: Tak Tahu Positif Corona, Nunung Sempat Ingin Syuting, Duga Tidak Enak Badan karena Penyakit Lama

Wiku melanjutkan, masyarakat yang terdampak banjir harus tinggal di lokasi pengungsian sehingga terjadi kerumunan di lokasi-lokasi tersebut.

Lokasi pengungsian katanya berpeluang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

"Namun, kedisiplinan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan termasuk menjaga kebersihan dapat menekan potensi penularan tersebut," imbuh pria berkacamata ini.

Dalam kesempatan tersebut, Wiku juga menyinggung peran kantor yang bisa membantu pemerintah.

Ia menilai, kantor perlu transparan melaporkan kasus Covid-19 di lingkungannya kepada dinas kesehatan setempat.

Perlu dilalukan pula trading lanjutan untuk menjaring kontak erat dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.

Baca: Waspada, Ini 15 Gejala Virus Corona Menurut WHO

Baca: Update 25 September Kasus Corona WNI di Luar Negeri: 300 Orang Masih Jalani Perawatan

Baca: Komedian Nunung Positif Virus Corona, Anaknya: Jangan Pernah Remehkan Covid-19

Wiku menegaskan, kantor juga harus memberi swab gratis bagi daftar kontak erat.

Jika ditemukan kasus positif tambahan, segera merujuk dengan berkoordinasi dengan dinas kesehatan.

Maka harus dirujuk ke rumah sakit khusus menangani Covid-19 dan biaya ditanggung pemerintah. Baik peserta BPJS Kes ataupun belum menjadi peserta termasuk warga negara asing (WNA).

"Bagi karyawan yang negatif, harus diperkenankan dirumah (WFH)."

"Jika ditemukan kasus positif dalam jumlah banyak, maka kantor tersebut ditutup sementara untuk dilakukan disinfeksi," kata dia.

Terakhir Wiku mengatakan, sebagai langkah preventif, pihaknya menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Utamanya di lingkungan kantor dan pemilik usaha harus mengikuti peraturan pemerintah daerah terkait pembatasan pekerja yang diperbolehkan bekerja sesuai zonasi risiko.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Winner 3in1 yang dirancang oleh Cahyanigrat Adhi Pratama, salah satu peserta KKN berbasis domisili dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, yaitu cuci tangan air sabun dan pengering tangan semuanya menggunakan sensor otomatis yakni infrared di kampus UMS, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/8/2020). Alat ini bisa digunakan tanpa perlu ada sentuhan. Selain mempermudah masyarakat untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat juga meminimalisir penularan Covid-19 melalui sentuhan. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Winner 3in1 yang dirancang oleh Cahyanigrat Adhi Pratama, salah satu peserta KKN berbasis domisili dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, yaitu cuci tangan air sabun dan pengering tangan semuanya menggunakan sensor otomatis yakni infrared di kampus UMS, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/8/2020). Alat ini bisa digunakan tanpa perlu ada sentuhan. Selain mempermudah masyarakat untuk membiasakan diri hidup bersih dan sehat juga meminimalisir penularan Covid-19 melalui sentuhan. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh, bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus Covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.

Baca: Sepekan Anies Baswedan Terapkan PSBB Ketat di Jakarta, Kasus Corona Naik atau Turun? Ini Grafiknya

Baca: Menteri Agama Fachrul Razi Positif Corona, Akses ke Kantor Kementerian Agama Dibatasi

Baca: Kini Dinyatakan Positif Corona, Menteri Agama Fachrul Razi Sempat Rapat di Istana Awal September

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan Covid-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan Covid-19 terbaru (kota atau area lokal di mana Covid-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena Covid-19 di salah satu area ini.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved