Virus Corona
Singgung Ahli yang Kritik Penanganan Covid-19, Luhut: Kita Manusia, Jangan Gampang Menyalahkan
Ini kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan saat disinggung ahli soal penanganan Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menjawab soal kritikan ahli yang menganggap penanganan Covid-19 di Indonesia belum maksimal.
Terlebih soal kekhawatiran para ahli melihat pemerintah mengglorifikasi vaksin Covid-19.
Padahal, vaksin sendiri diimbau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak dijadikan 'senjata ajaib' untuk mengobati virus.
Oleh sebab itu, ahli khawatir pengadaan vaksin justru berdampak memberi rasa aman yang palsu untuk masyarakat.
Sehingga berujung masyarakat menjadi abai terhadap protokol kesehatan.

Baca: Meski Menkes Jarang Muncul ke Publik, Luhut Mengaku Aktif Berkomunikasi dengan dr Terawan
Kendati demikian, Luhut mengatakan vaksin menjadi satu di antara cara untuk menumbuhkan optimisme melawan virus corona.
"Jadi saya ingin katakan, kita ini optimis, tapi optimis yang terukur."
"Bahwa mungkin di sana-sini (penanganan Covid-19) kurang, kita kan manusia, jangan gampang menyalahkan," ujar Luhut saat berbincang dalam program Mata Najwa pada Kamis (24/9/2020).
"Apa dia (para ahli) pernah berkarya yang hebat? kan belum juga, karena kita menghadapi masalah yang baru," tambahnya.
Luhut menjelaskan, Indonesia tidak sendiri menghadapi kebingungan dalam penanganan Covid-19.

Baca: Luhut Tak Masalah Dijuluki Menteri Segala Urusan, Akui Selama Ditugaskan Presiden Selalu Selesai
Ia pun membandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat (AS) yang juga kebingungan menangani Covid-19.
"Di dunia semua menjadi bingung sendiri, bahkan Amerika Serikat negara sehebat itu juga bingung," tandasnya.
Oleh sebab itu daripada mencari kesalahan, Luhut berupaya untuk menekan angka penularan Covid-19 dengan berbagai strategi terbaru.
Seperti menyeragamkan fasilitas di Rumah Sakit, menangani para pasien yang dikarantina hingga mengatur agar masyarakaat taat protokol kesehatan.
"Saya ingin menggarisbawahi strategi kita, kita menangani rumah sakit, kita menangani karantina, dan kita menangi masyarakat," tutur Luhut.

Baca: Menko Luhut Minta RS BUMN Implementasikan Protokol Standar Perawatan Pasien Covid-19
Bila melihat enam bulan ke belakang soal penanganan Covid-19, Luhut menilai apa yang dilakukan tidak ada yang salah.
Namun, bila masih ada kekurangan itu merupakan hal yang wajar.
"Jadi tidak pernah ada yang salah, apa yang dilakukan Doni (Ketua Satgas Covid-19) saya kira sudah bagus."
"Apa yang dilakukan Terawan (Menkes RI) sudah bagus, ada kurang sana-sini itu pasti," tegasnya.

Baca: Menko Luhut Minta RS BUMN Implementasikan Protokol Standar Perawatan Pasien Covid-19
Kini, fokus utama Luhut mengurusi penanganan Covid-19 di 9 Provinsi Prioritas dalam kurun waktu dua minggu.
Ia pun mengaku, gaya kepemimpinan dirinya dengan Menkes Terawan dan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo berbeda.
Namun, ia mengklaim strategi dan gayanya menangani Covid-19 lebih efektif.
"Sekarang saya diminta Presiden menajamkan (penanganan Covid-19), Anda mungkin melihat style saya berbeda dengan Doni atau Terawan."
"Gaya saya begitu dan kelihatannya lebih efektif," pungkas Luhut.
(Tribunnews.com/Maliana)