Kamis, 2 Oktober 2025

Dukung Pemerintah Kembangkan Pemanfaatan Energi Surya

pemerintah bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 23% dari konsumsi energi nasional hingga tahun 2025.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/JEPRIMA
Teknisi melakukan perawatan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). PLTS atap yang dibangun sejak 8 bulan lalu ini mampu menampung daya hingga 20.000 watt bertujuan menghemat pemakaian listrik konvensional sekaligus menjadi energi cadangan saat listrik padam. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pioner teknologi panel surya di Indonesia, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), berkomitmen mendukung program kerja pemerintah.

Bersama melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah  mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh wilayah Indonesia.

“Beberapa PLTS di berbagai daerah dengan teknologi paling mutakhir. Di antaranya PLTS Pulau Karampuang, di Sulawesi Barat, dan PLTS Terapung Bifacial di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia," kata Firsky Kurniawan, Sekretaris JSKY, 

Sebelumnya, seperti yang diberitakan beberapa media, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris Yahya, menyampaikan rencana pemerintah untuk mendorong pemanfaatan energi surya melalui pembangunan PLTS.

Untuk memenuhi target pemerintah bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 23% dari konsumsi energi nasional hingga tahun 2025.

Baca: Kementerian ESDM Dorong Penggunaan PLTS di Atap

Terhadap program kerja Kementrian ESDM ini, menurut Firsky Kurniawan, JSKY telah siap mendukung menyatakan komitmen dan siap mendukung baik dalam penyediaan panel surya maupun teknologi PLTS untuk kesuksesan pelaksanaannya.

Saat ini, JSKY telah mempunyai pabrik produksi panel surya sendiri, dan sedang melakukan perluasan pabrik di Cisalak, Bogor.

Menurut Firsky Kurniawan, teknologi PLTS Terapung Bifacial yang dibangun pihaknya sebagai proyek percontohan di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, misalnya, bisa diterapkan di berbagai proyek yang sedang direncanakan pemerintah.

"Karena sangat efisien, bersih, dan murah dalam investasi karena minim pemanfaatan lahan. Teknologi PLTS Terapung Bifacial cocok dibangun di atas dam dan waduk seperti rencana pembangunan PLTS Cirata, di Jawa Barat," katanya.

Pemerintah melalui PLN mempunyai rencana membangun PLTS Terapung alias floating PV power plant berkapasitas hingga 145 Megawatt di Waduk Cirata, Jawa Barat.

Baca: Biayai PLTS Atap di Sekitar HI, Startup Energi Terbarukan Ini Terus Ekspansi

Proyek yang rencananya akan dimulai awal 2021 itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik PLN yang terus meningkat. Teknologi ini (PLTS Terapung Bifacial) cocok dan tepat untuk diterapkan pada rencana proyek tersebut.

“Sebagai perusahaan anak bangsa, JSKY sudah siap berkontribusi pada proyek tersebut dengan dukungan kemampuan produksi solar panel double glass dan teknik pengapungan. Bahkan, Solar panel produksi kami sudah mendapatkan sertifikasi produk nasional ataupun internasional,” tambah Firsky.

Pada forum tersebut juga disampaikan, JSKY berencana menerbitkan saham baru sebanyak 199.188.920 lembar dengan harga penawaran pada pelaksanaan sebesar Rp 500 per lembar, dengan harga nominal Rp 50 per lembar.

Penerbitan saham baru ini akan diikuti dengan penerbitan waran sebanyak-banyaknya 707.120.666 dengan harga pelaksanaan waran Rp 650 dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor kepada para pemegang saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas dengan HMETD.

Baca: Penjaga Warung Pecel Lele di Tuban Tewas Kesetrum Listrik, Korban Alami Luka Bakar di Pinggul

"Untuk melaksanakan right issues ini, direksi akan meminta persetujuan para pemegang saham melalui RUPSLB pada 2 Oktober 2020 pekan depan." kata Dirut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved