Sabtu, 4 Oktober 2025

Polsek Ciracas Diserang

Penyerang Polsek Ciracas Mayoritas Sopir Pejabat, 65 Oknum TNI dari Berbagai Matra Jadi Tersangka

Selain dari TNI AD, Puspom TNI juga menetapkan tersangka dari oknum TNI AL dan TNI AU.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews/JEPRIMA
Kondisi kendaraan yang menjadi Korban perusakan Polsek Ciracas terparkir di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (31/8/2020). Para korban yang terdampak perusakan tersebut diketahui akan mendapatkan ganti rugi. (Tribunnews/Jeprima) 

"Jadi, mereka itu adalah rata-rata tamtama remaja yang mereka berdinas BP, bawah perintah. Tugasnya melayani pejabat dalam rangka pengemudi karena dapat data itu 21 orang (pelaku penyerangan) merupakan pengemudi," kata Didik.

Karena bekerja sebagai sopir, mereka kebanyakan tidak tinggal di asrama batalyon.

Para sopir ini biasanya melekat dengan para pejabatnya. Maka pembinaan seperti fisik atau mental mereka masih kurang.

"Karena pengemudi ini melayani orang sehingga proses pembinaan berjalan kurang maksimal. Sekarang kita tekankan siapa yang gunakan pengemudi harus dibina juga," ucap Didik.

Penyerangan Polsek Ciracas sendiri diketahui bermula dari berita bohong yang disebarkan oleh Prada MI.

Prada MI menyebut dirinya dianiaya padahal mengalami luka karena kecelakan tunggal setelah selesai minum minuman keras.

Kabar bohong yang disebar ke rekan-rekan lainnya menyulut kemarahan.

Mereka lalu berkumpul di Arundina dan melakukan serangkaian perusakan ke berbagai barang milik warga hingga sampai ke Polsek Ciracas.

Massa menyasar ke Polsek Ciracas karena merasa tak puas Prada MI disebut luka-luka karena kecelakaan tunggal.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) bersama dengan Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri) menyambangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (30/8/2020). Kedua petinggi TNI AD dan Polri itu menjenguk salah satu korban penyerangan Polsek Ciracas. Tampak mendampingi juga Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri) bersama dengan Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri) menyambangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (30/8/2020). Kedua petinggi TNI AD dan Polri itu menjenguk salah satu korban penyerangan Polsek Ciracas. Tampak mendampingi juga Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Letjen Didik menyebut persoalan ini memberikan catatan bagi TNI AD. Meskipun mereka prajurit BP, mereka tetaplah prajurit yang mesti dibina.

Karena, suatu saat para BP ini akan melaksanakan tugas operasi yang menuntut mental dan fisik yang prima.

"Karena mereka itu prajurit kita, maka harus dibina, fisik dan mental kalau mereka melaksanakan tugas operasi. Pimpinan AD mulai menghitung proses pembinaan itu harus dimaksimalkan, jadi saya punya pengemudi, kewajiban saya ya membina pengemudi saya. Tentara tanpa kemampuan prima ya omong kosong, dia bisa melakukan tugas yang maksimal," kata Didik.

Baca: BREAKING NEWS:Prada MI Akui Sebar Hoax yang Diduga Picu Insiden Ciracas

Ganti Rugi

Selain menetapkan puluhan tersangka, TNI juga telah menggelontorkan ratusan juta rupiah untuk ganti rugi.

Hingga tanggal 15 September, TNI AD telah menggelontorkan dana sekitar Rp 700 juta untuk ganti rugi korban penyerangan Mapolsek Ciracas dan warga di sepanjang Jalan Raya Bogor tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved