Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Semua Negara Terdampak, Erick Thohir: Tak Ada Formula yang Paling Benar dalam Penanganan Covid-19

Erick Thohir beberkan tidak ada formula yang dianggap paling benar dalam penanganan Covid-19 sebab semua negara ikut terdampak.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
istimewa
Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir. 

Sebab, China merupakan negara pertama yang terkena pandemi Covid-19.

"Saya rasa China yang memang terkena lebih dahulu, karena itu dia mempunyai proteksi yang lebih advance dari negara lain."

"Kita lihat pertumbuhan ekonominya sendiri sudah bisa recovery," ujar dia.

Agresifkan mencari vaksin Covid-19

Sementara itu, Erick Thohir juga mengatakan, Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling agresif untuk mencari vaksin Covid-19.

"Kita, saya rasa negara di Asia Tenggara yang sangat agresif (soal vaksin Covid-19)."

"Dan kalau dengan dunia juga kita masuk kategori negara yang sudah bisa men-secure vaksin dari beberapa partner," ujar Erick, masih dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, Indonesia memang tak boleh ketinggalan dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Sebab, Inggris saja yang memiliki jumlah populasinya sekitar 60 juta jiwa sudah mengamankan 200 juta vaksin Covid-19.

Presiden Joko Widodo (kiri) tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan vaksin Covid-19, di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020) pagi sekitar pukul 09.45 WIB. Peninjauan dipandu oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi didampingi antara lain oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Tribunnews/HO/BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan vaksin Covid-19, di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020) pagi sekitar pukul 09.45 WIB. Peninjauan dipandu oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi didampingi antara lain oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. (Tribunnews/HO/BPMI Setpres)

Baca: Erick Thohir Disambangi Sandi Uno, Keduanya Bahas Soal Vaksin Covid-19

"Tentu kita tidak boleh tertinggal, karena itu kita agresif," tegas Erick.

Oleh sebab itu saat ini, lanjut dia, Indonesia telah bekerja sama dengan dua perusahaan farmasi asal China dan Uni Emirat Arab (UAE) terkait pengembangan vaksin Covid-19.

Setidaknya, pada akhir tahun 2020 Indonesia telah memiliki komitmen dengan dua perusahaan farmasi di China dan UAE untuk 30 juta dosis vaksin Covid-19.

"Lalu juga kita harapkan 280 juta tambahan sampai 310 juta, karena di perjanjian ada tambahan 10 persen untuk kita."

"Ini kita harapkan bisa menstabilkan dari menjaga kesehatan masyarakat sampai kita bisa memproduksi vaksin merah putih yang akan dikembangkan di awal tahun 2022," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved