Virus Corona
Semua Negara Terdampak, Erick Thohir: Tak Ada Formula yang Paling Benar dalam Penanganan Covid-19
Erick Thohir beberkan tidak ada formula yang dianggap paling benar dalam penanganan Covid-19 sebab semua negara ikut terdampak.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir ikut menyoroti soal formula dalam penanganan pandemi.
Menurut Erick, tak ada formula yang dianggap paling benar dalam penanganan Covid-19.
Sebab, pandemi Covid-19 ini baru pertama kali terjadi di dunia dan juga berdampak ke semua negara.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menghadiri webinar yang digelar Kementerian Perhubungan, Selasa (15/9/2020).

Baca: Erick Thohir: Operasi Yustisi Protokol Kesehatan Jangan Disalahartikan Sebagai Tindakan Represif
"Karena Covid-19, semua negara tidak mempunyai formula apa yang bisa menangani Covid dengan pemulihan ekonomi."
"Formula masing-masing negara sangat berbeda, karena memang belum pernah terjadi hal seperti ini."
"Dimana kesehatan sangat berdampak dengan namanya usaha, moneter, yang ini kita bicarakan seperti perfect storm," kata dia, dikutip dari Kompas.com.
Ia juga turut menyoroti soal pilihan pemerintah yang tidak melakukan lockdown.
Menurutnya, pilihan itu bukan semata-mata lebih mementingkan faktor ekonomi dibandingkan kesehatan.

Baca: Deputi Erick Thohir Bilang Jangan Alergi SDM Impor untuk Kelola BUMN
"Pilihan pemerintah untuk tidak lockdown tentu bukan sesuatu juga keputusan yang seakan-akan hanya memproteksi untuk kepentingan ekonomi. Saya rasa tidak," ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini.
Dampak tidak memilih lockdown, Erick menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia lebih baik dari negara G20 lainnya.
"Kalau kita lihat negara-negara G20 lainnya, apakah India yang terkena minus 23 persen, Inggris, Perancis, Amerika, kita dalam posisi yang sangat baik."
"Kalau dibandingkan negara Asia Tenggara juga sama seperti itu.

Baca: Erick Thohir: Kesuksesan Pilkada Jangan jadi Kegagalan Penanganan Covid-19
"Apakah dibandingkan dengan Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan lain-lainnya," ungkapnya.
Adapun menurut mantan bos Inter Milan itu, hanya China yang saat ini kondisi perekonomiannya mulai pulih pasca-pandemi Covid-19.