Syekh Ali Jaber Ditikam
Mahfud MD Sebut Pelaku Penikaman Syekh Ali Jaber Musuh Ulama hingga Minta Aparat Usut Tuntas Kasus
Menko Polhukam Mahfud MD ikut menyoroti kasus penikaman Syekh Ali Jaber, akui pelaku musuh ulama hingga tak percaya alami gangguan jiwa.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut mengecam keras penikaman terhadap ulama Syekh Ali Jaber oleh orang tak dikenal.
Menurutnya, pelaku penikaman kepada seorang ulama yang dihormati ini merupakan musuh kedamaian.
"Pelaku penusukan adalah musuh kedamaian dan perusak kebersatuan yang memusuhi ulama," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Minggu (13/9/2020), dikutip Kompas.com.
Mahfud meminta pelaku diadili secara adil dan penegakan hukum dilakukan secara terbuka.
Ia juga meminta aparat membongkar jaringan pelaku yang mungkin ada di belakangnya.
Selain itu, Mahfud menegaskan pemerintah menjamin kebebasan ulama untuk terus berdakwah.

Baca: Kronologi Lengkap Penusukan Syekh Ali Jaber, Beruntung Sang Pendakwah Sempat Menengok ke Arah Kanan
Buntut kasus ini, Mahfud telah mengintruksikan agar aparat memberikan jaminan keamanan bagi ulama saat berdakwah.
"Saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan kepada para ulama yang berdakwah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di era Covid-19," ungkap Mahfud.
Adapun Mahfud MD juga mengintruksikan aparat keamanan untuk menyelidiki kasus penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber.
Intruksi tersebut ditujukan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh aparat keamanan, aparat intelijen, bahkan saya sudah minta BNPT, Densus (88), bahkan BAIS, BIN, Kabaintelkam," ujar Mahfud melalui video di akun Instagram @mohmahfudmd, Senin (14/9/2020).
Baca: Tersangka Penusukan Syekh Ali Jaber Tak Pernah Periksa Kejiwaan di RSJ Lampung: Tak Ada Rekam Jejak
Mahfud mendorong agar aparat keamanan segera melakukan pemetaan dan pemantauan sebagai upaya memberikan perlindungan kepada para da'i, terutama ulama.
Dia menegaskan, perlindungan tersebut diberikan tanpa melihat latar belakang pandangan politik seseorang.
"Itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah, itu yang terpenting," kata Mahfud.
Mewakili pemerintah, Mahfud turut prihatian atas kejadian yang menimpa Syekh Ali Jaber.