Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ini Upaya Presiden Jokowi saat Kasus Corona Aktif di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Presiden Jokowi menuturkan, rata-rata kasus corona aktif di Indonesia sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Penulis: Inza Maliana
https://www.setneg.go.id/
Penanganan Corona di Indonesia, Presiden Jokowi Tegaskan Fokus Nomor Satu Tetap Kesehatan 

Kemudian, untuk mengendalikan kasus Covid-19, Jokowi menuturkan terus menambah tempat isolasi Covid-19 tanpa gejala ataupun yang bergejala ringan.

Juga ketersediaan tempat tidur dan ICU di rumah sakit rujukan untuk kasus-kasus berat.

"Kita lihat di rumah sakit darurat di Wisma Atlet Kemayoran ini masih kosong, bisa menampung 2.581 pasien."

"Ini masih mempunyai ruang, ini yang untuk gejala ringan. Ini 858 di tower 6 dan 1.723 di tower 7," ujarnya.

Untuk flat isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran, Presiden sampaikan juga masih tersedia kapasitas 4.863 ini di tower 4 dan tower 5.

"Ada juga di Balai Pelatihan Kesehatan di Ciloto juga ada 653 orang yang bisa ditampung di situ."

"Dan beberapa di Balpekes di Batam, di Semarang, di Makassar juga terus disiapkan," katanya.

Sejumlah petugas medis saat bersiap untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Rencananya pemerintah akan  membuka Tower 5 atau menara tambahan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran untuk tempat isolasi dan pengobatan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah petugas medis saat bersiap untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Rencananya pemerintah akan membuka Tower 5 atau menara tambahan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran untuk tempat isolasi dan pengobatan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Jokowi: RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Masih Kosong

Pemerintah, lanjut Presiden, juga akan menyiapkan pusat-pusat karantina untuk pasien dengan gejala ringan.

Hal itu agar tidak melakukan isolasi mandiri yang berpotensi menularkan kepada keluarga.

"Kita telah bekerja sama dengan hotel bintang 1-bintang 2 untuk menjadi fasilitas karantina."

"Ini tolong ini juga disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas 3.000, ini kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada," jelasnya.

Bahkan, Presiden juga meminta kepada menteri terkait untuk memastikan ketersedian tempat tidur dan ICU di rumah sakit rujukan untuk kasus-kasus yang berat.

"Saya minta ini agar Menteri Kesehatan segera melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh rumah sakit."

"Sehingga rumah sakit betul-betul menjadi tempat yang aman dan tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved