Virus Corona
Ini Upaya Presiden Jokowi saat Kasus Corona Aktif di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia
Presiden Jokowi menuturkan, rata-rata kasus corona aktif di Indonesia sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, rata-rata kasus Covid-19 aktif di Indonesia, sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara daring dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin (14/9/2020).
Menurutnya, dalam rangka pengendalian Covid-19, penting sekali bagi pemerintah untuk bekerja keras meningkatkan angka kesembuhan.

Baca: Jokowi: Manajemen Penanganan Klaster-klaster Transmisi Lokal Perlu Ditingkatkan
"Per 13 September rata-rata kasus aktif di Indonesia 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 24,78 persen."
"Kemudian juga jumlah kasus sembuh sebanyak 155.010 kasus dengan recovery rate 71 persen."
"Ini rata-rata kesembuhan di Indonesia yang sedikit lebih rendah dari rata-rata kesembuhan dunia,” ujar Presiden, dikutip dari laman resmi Setkab.
Jokowi menyampaikan, Pemerintah akan terus mengejar rata-rata kesembuhan global atau rata-rata kesembuhan dunia.
Tak hanya bersikeras untuk menurunkan angka kesembuhan, ia juga akan terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian.

Baca: Jokowi Minta Menkes Pastikan Ketersediaan Tempat Tidur dan ICU untuk Pasien Covid-19
"Rata-rata kematian di Indonesia memang terus menurun dari 4,49 persen di bulan lalu menjadi 3,99 persen."
"Meski angka ini juga masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 3,18 persen, tetapi memang angka ini, angka sebesar 3,99 persen ini mengalami penurunan."
"Dibandingkan angka kematian seminggu yang lalu yang berada di angka 4,02 persen," imbuh Presiden.
Adapun jika melihat lebih detail tingkat kematian tinggi tersebut, disebabkan adanya 4 Provinsi yang memiliki tingkat kematian di atas 6 persen sehingga perlu diinformasikan kepada provinsi tersebut.
"Pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana sehingga bisa menurunkan angka kematian."
"Yaitu di Provinsi Bengkulu, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ungkapnya.

Baca: Indonesia Negara Kepulauan, Jokowi : Penanganan Covid-19 Tidak Bisa Dibandingkan dengan Negara Lain