Sabtu, 4 Oktober 2025

PSBB di Jakarta

Politisi PKB : Ekonomi Berantakan Jika PSBB Serampangan

Fathan Subchi menjelaskan PSBB harusnya menjadi opsi terakhir bagi kepala daerah dalam mengendalikan wabah Covid-19 di wilayahnya

zoom-inlihat foto Politisi PKB : Ekonomi Berantakan Jika PSBB Serampangan
istimewa
Ketua DPP PKB bidang Ekonomi dan Perbankan, Fathan Subchi

TRIBUNNEWA.COM, JAKARTA – Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besasr (PSBB) dipertanyakan sejumlah kalangan.

Keputusan PSBB tanpa kajian mendalam termasuk akibatnya di sektor ekonomi hanya akan memberikan dampak negatif lebih besar kepada masyarakat.

“Keputusan Gubernur DKI Jakarta kembali memberlakukan PSBB mulai pekan depan telah memberikan dampak nyata terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional. Indikatornya Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) yang rontok hingga protes dari sejumlah pengusaha dan pelaku UMKM jika PSBB kembali diberlakukan di Jakarta,” ujar Ketua DPP PKB bidang Ekonomi dan Perbankan, Fathan Subchi, Sabtu (12/9/2020).

Dia menjelaskan PSBB harusnya menjadi opsi terakhir bagi kepala daerah dalam mengendalikan wabah Covid-19 di wilayahnya.

Menurutnya kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini memang meningkat secara signifikan.

Kendati demikian perlu ditelusuri lebih jauh penyebab peningkatan kasus positif tersebut.

“Informasi yang kami terima dari Satgas Covid-19 menyebutkan jika 60% dari pasien di wisma atlet semua disinyalir dari kluster angkutan umum. Dan pengguna angkutan umum ini meningkat pesat setelah kebijakan ganjil genap kembali diberlakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.

Baca: Bos Djarum, Orang Terkaya Indonesia, Kirim Surat Tolak PSBB ke Jokowi

Fathan mengatakan PSBB pasti akan membantu mengurangi penularan Covid-19.

Kendati demikian kebijakan tersebut tidak akan terlalu efektif karena saat ini kluster penularan telah bergeser dari public space ke kluster rumah tangga.

Justru saat ini yang harus digenjot adalah meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam mematuhi protocol Kesehatan terutama pemakaian masker saat ke luar rumah dan menjaga jarak di keramaian.

“Di Malaysia itu setiap orang yang keluar rumah tanpa masker langsung didenda 1.000 Ringgit sehingga memunculkan efek jera. Di sini langkah-langkah penegakan disiplin masih setengah hati sehingga banyak warga yang tetap melenggang tanpa masker saat di luar rumah, padahal hal itu yang mempercepat penularan,” katanya.

Selain rendahnya tingkat pemakaian masker, lanjut Fathan di Jakarta juga pengawasan terhadap tingkat kerumunan juga rendah.

Akibatnya banyak warga yang tetap bergerombol tanpa mengindahkan jarak aman.

“Pengawasan ketat terhadap pemakaian masker dan jaga jarak adalah rem-rem normal yang harus ditarik dengan tepat. Jangan rem-rem normal ini tidak dipakai lalu tiba-tiba menarik rem darurat seperti PSBB sehingga pasti menimbulkan keguncangan besar,” katanya.

Ketua DPP PKB bidang Ekonomi dan Perbankan, Fathan Subchi  4
Ketua DPP PKB bidang Ekonomi dan Perbankan, Fathan Subchi

Wakil Ketua Komisi XI DPR ini pmengungkapkan penerapan PSBB di Jakarta sangat berpengaruh terhadap kelangsungan ekonomi nasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved