Virus Corona
Ridwan Kamil: Penduduk Jawa Barat Sebesar Korsel tapi Budget-nya 1% untuk Covid-19
Untuk mengejar angka tersebut, ucap Emil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan beberapa upaya. Satu di alantaranya alat tes PCR portable.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jumlah penduduk Jawa Barat mencapai sekira 50 juta jiwa, hampir sama dengan jumlah penduduk di Korea Selatan.Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil dalam diskusi virtual, Kamis (3/9/2020). Ia membandingkan dalam anggaran untuk penanganan Covid-19.
"Jawa Barat penduduk 50 juta sebesar Korea Selatan tapi budget-nya hanya 1% dari Korea Selatan jadi dengan uang dan budget 1% harus melakukan standar-standar WHO, standar dunia dalam penanganan Covid," ujar Emil.
Baca: Ridwan Kamil Ungkap Relawan Vaksin Diganggu Hoaks
Menurut Emil, dengan anggaran yang ada saat ini, membuat rasio tes Covid-19 di Jawa Barat terbatas dan masih perlu ditingkatkan. Padahal, menurut Emil, tes itu untuk melakukan pemetaan di daerah mana yang rawan Covid-19.
"Kalau ketahuan petanya kita gempur lokasi tersebut. Kita punya 26 laboratorim, dan istilahnya sudah mentok di angka 20 ribu tes per hari. Kami target untuk menghasilkan 50 ribu per hari," ucapnya.
Baca: Lawan Juara Kelas Berat UFC, Francis Ngannou Minta Jones Tunggu Giliran
Untuk mengejar angka tersebut, ucap Emil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan beberapa upaya. Satu di alantaranya alat tes PCR portable.
Baca: Jerman Ungkap Kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny Diracuni dengan Agen Saraf Novichok
"Salah satu inovasi yang Minggu ini kita mulai adalah kami membeli 27 alat portable PCR, kayak koper alat PCR ini kami kelilingkan ke desa-desa atau ke mana. Sehingga pemetaan keterjangkauan Covid itu bisa ketahuan di mana," imbuh Emil.
Kalau dibandingkan dengan Jakarta, menurut Emil, dari sisi logistik berbeda cukup jauh. Saat ini, selain mengandalkan informasi dari masyarakat, Pemprov Jawa Barat membentuk tim khusus.
"Kita membuat tim khusus, karena kalau mengandalkan laporan dari orang-orang yang terpapar relatif terlalu pasif. Dan dalam manajemen kepemimpinan pasifnya informasi akan menjadi sumber masalah yang tersembunyi. Tiap minggu ada data-data yang menjadi sebuah referensi kita ngerem atau ngegas," kata Emil.