Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Inilah Berbagai Terobosan Menteri Nadiem Selamatkan Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam hal dana BOS, Nadiem meminta para kepala sekolah bergerak cepat mendata siswa yang butuh kuota gratis.

Editor: Hasanudin Aco
ist
Mendikbud Nadiem Makarim dialog dengan Sesya Sakila Puteri, Siswa SD Kelas 5 di Magelang. 

Sebab banyak orang tua di sekolah swasta tak mampu membaar atau tak mau membayar SPP di tengah pembelajaran jarah jauh ini.

Terbosan lain, sambungnya, adalah melalukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Bappenas dan DPR sehingga berhasil memperjuangkan dana sebesar Rp 9 Triliun.

Dari dana tersebut Rp 9 Triliun sebesar Rp 7,2 Triliun akan digunakan untuk pengadaan pulsa bagi siswa dan mahasiswa sementara sisanya untuk tunjangan profesi guru.

"Rakyat sedang butuh pertolongan dari pemerintah. Dan kami akan lakukan," ungkap Nadiem.

Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani, Wali Kota Semarang Hendrad Prihadi dan Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani, Wali Kota Semarang Hendrad Prihadi dan Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi. (ist)

Nadiem pun mengatakan bahwa Kemendikbud melakukan reformasi kurikulum dengan kurikulum darurat dan meringkas kurikulum untuk menjawab persoalan psiko-sosial bagi guru, orang tua dan murid. Di sejumlah mata pelajaran ada 20-40 persen terkait dengan kompetensi dasar yang diringkas.

"Sehingga guru fokus untuk hal esensial. Ini juga memberikan kesempatan pada guru agar lebih mendalam dalam memberikan pelajaran, tapi tak terlalu melebar. Untuk PAUD dan SD pun kita modul kurikulum darurat. Kita harus melangkah ke depan dan melakukan yang terbaik," ungkap Nadiem.

Dalam hal dana BOS, Nadiem meminta para kepala sekolah bergerak cepat mendata siswa yang butuh kuota gratis.

Nadiem akan menyalurkan subsidi kuota internet kepada para siswa, termasuk juga untuk guru, mahasiswa, dan dosen, pada September-Desember 2020. Untuk siswa, akan ada kuota gratis 35 GB per bulan, guru akan mendapat 42 GB per bulan, dan dosen serta mahasiswa mendapat 50 GB per bulan.

Tenggat waktu penginputan nomor peserta ponsel peserta didik dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) adalah 11 September nanti setelah sebelumnya dipatok 31 Agustus. Pemerintah daerah lewat kepala dinas hingga orang tua siswa diimbau untuk memperhatikan pengisian data di sistem Dapodik ini, supaya nantinya pulsa gratis tepat sasaran.

"Saya tahu ada deadline yang sangat mepet, tapi kami pastikan ada cukup waktu dan ada selalu cukup waktu perbaikan ke depannya. Memang, kami di Kemdikbud harus mengejar tanggal supaya semua bergerak," kata Nadiem.

Dalam kesempatan ini, Nadiem pun menjawab pertanyaan dari Ketua Umum TMP Maruarar Sirait terkait dengan pendidikan karkter yang berintegritas, mandiri, ulet dan percaya diri. Nadiem menjawab bahwa pembentukan karakter ini sudah dirumuskan dengan konsep enam Profil Pelajar Pancasila yang menjadi pola inti pembelajaran.

Keenam profil tersebut adalah bernalar kritis; kemandirian, kreatif, kebinekaan global yang merupakan upaya agar siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global serta keenam berakhlak mulia.

Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah, Muhdi, yang sama-sama menjadi pembicara mengapresiasi kurikulum darurat dari Kemendikbud. Sebab kurikulum tersebut menjadi salah satu jawaban atas persoalan di tengah Pandemi Covid-19.

"PGRI Jateng sudah mengeluarkan analisis kurikulum esensial. Disana telah dicoba oleh guru, dan materi enesial yang harus disampaikan tanpa mengurangi esensi si kurikulum itu," ungkap Muhdi.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Muhammad
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Muhammad Sukron sedang bertanya pada Nadiem Makarim.

Pembicara lain, Dirjen Aplikasi dan Informatika Semeul Abrijani Pangarepan
mengatakan bahwa masalah Indonesia adalah masalah konektivitas.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved