Pangkogabwilhan II Lakukan Pantauan Lapangan Secara Incognito Terkait Pelaksanaan Protokol Kesehatan
Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus melakukan pemantauan lapangan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Marsdya TNI Imran Baidirus melakukan pemantauan lapangan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Pemantauan dilakukan secara incognito dan tanpa pengawalan.
Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran real di lapangan.
Hasil dari pemantauan lapangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat di Wilayah Pertahanan II.
Dalam pemantauan tersebut, Imran Baidirus bersama Staf Ahli Menhub, Cris Kuntadi dan Konsultan Komunikasi Publik, AM Putut Prabantoro.
Baca: KIsah Dea yang Kehilangan Orang Tua, Kakak dan Keponakan karena Ganasnya Covid-19
Pemantauan diawali dari Stasiun Gubeng Surabaya, Jumat (28/8/2020), Stasiun Kereta Api Madiun, Stasiun Tugu Yogyakarta, dan berakhir di Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Kulon Progo, Minggu (30/8/2020).
Dalam rilis yang diterima, Minggu (30/8/2020), Imran Baidirus menegaskan pihaknya ingin membantu pemerintah daerah yang berada di Wilayah Pertahanan II dalam pemulihan kegiatan ekonomi di masyarakat.

Hanya saja, pemulihan ekonomi itu baru dapat ditingkatkan jika masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Baca: Update Covid-19 di Indonesia 30 Agustus: Kasus Positif dan Sembuh di DKI Jakarta Tertinggi
“Pemantauan secara incognito dilakukan agar dapat memotret kondisi riil pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat," ujar Imran Baidirus.
Selain itu, Imran Baidirus pun tidak ingin merepotkan pemerintah daerah setempat jika pemantauan dilakukan secara formal.
"Kegiatan ini dimulai sejak Jumat hingga Minggu, dari Surabaya sejak Jumat hingga bandara baru Yogyakarta. Dalam pemantauan ini saya bertemu dengan beberapa pihak terkait atau tokoh masyarakat,” kata Imran Baidirus.
Sebagai orang nomor satu di Wilayah Pertahanan II yang meliputi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, Imran Baidirus memilih Surabaya sebagai kota pertama dalam pemantauan.
Baca: Prof Adjeng Nilai Perlu Terobosan dan Iptek Menghadapi Pandemi Covid-19
Pemantauan dilakukan terutama di pusat-pusat transportasi dalam rangka memotret dinamika kehidupan masyarakat dalam masa new normal terkait dengan protokol kesehatan.
Pakogabwilhan II sengaja memilih stasiun sebagai obyek pemantauan karena merupakan pintu keluar dan masuk atau tempat interaksi awal masyarakat dari dalam dan ke luar kota.

"Saya ingin memastikan bahwa protokol kesehatan telah dijalankan oleh masyarakat. Saya juga membandingkan stasiun yang satu dan yang lainnya melalui data yang dipresentasikan. Saya mencatat bahwa masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, saya juga mencatat peningkatan arus penumpang di masing-masing stasiun yang saya kunjungi,” kata Imran Baidirus.
Di Surabaya, Imran Baidirus mengadakan pertemuan dengan manajemen Stasiun Gubeng yang dipimpin Kadaop 8, EVP Fredi Firmansyah, manajemen Stasiun Madiun yang dipimpin Kadaop 7 VP Joko Widagdo, dan manajemen Stasiun Tugu Yogyakarta yang dipimpin Kadaop 6 EVP Asdo Artriviyanto.
Saat di Madiun, Pangkogabwilhan II juga sempat bertemu dengan Walikota Madiun Maidi dan Rektor UNIPMA, Parji untuk mendapat masukan.
Madiun merupakan kota dengan peringkat ke-38 terkait pandemi Covid-19.
Baca: 81 ASN Pemkot Ambon Positif Covid-19, Wali Kota: Semua Tanpa Gejala
“Hanya dengan memastikan dilaksanakannya protokol kesehatan oleh masyarakat, pemulihan ekonomi dapat segera terwujud," katanya.
Untuk itu, ia pun mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan termasuk mencuci tangan.
"Pemerintah daerah juga diminta untuk tidak kenal lelah mengingatkan masyarakatnya untuk hidup bersih,” ujar Imran Baidirus.
Sementara itu, Cris Kuntadi menjelaskan dirinya diberi tugas oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk memastikan masyarakat menggunakan transportasi publik, khususnya kereta pada masa new normal ini.
“Tentunya perlu dipastikan protokol kesehatan dipatuhi. Pada kesempatan ini, dalam kegiatan pemantauan bersama Pangkogabwilhan II, Imran Baidirus terlihat ada kenaikan penumpang kereta api. Kami bersyukur bahwa masyarakat sudah kembali memanfaatkan kereta sebagai sarana transportasi dan pihak KAI telah mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Ya berharap dengan pelayanan PT KAI yang menerapkan protokol kesehatan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat naik kereta.
"Saya berterimakasih karena diundang Pangkogabwilhan II untuk bersama-sama memantau kondisi real masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan,” ujar Cris Kuntadi.