Selasa, 7 Oktober 2025

Megawati Heran Banyak Pihak yang Ingin Menjatuhkan Presiden: lah kok Bisa Minta Pak Jokowi Mundur?

Megawati menyebut dukungan rakyat di Pemilu harus menjadi tanggung jawab bagi para kepala daerah PDIP yang terpilih.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa heran kepada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari pemerintahan hasil pemilihan langsung oleh rakyat.

"Banyak orang tidak suka pemerintahan sekarang, padahal pemerintah ini (dipilih) Langsung, bukan dulu oleh MPR," ujar Megawati saat pengumuman pasangan calon kepala daerah gelombang IV secara virtual, Jumat (28/8/2020).

"Tolong diingat, lah kok bisa minta Pak Jokowi mundur," sambung Megawati.

Menurut Megawati, Presiden Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 diusung PDI Perjuangan dan juga merupakan kader partai berlambang kepala banteng moncong putih.

"Dari awal kami usung dia, ada pengusung, ada pendukung. Tapi kadang sering dibaurkan, padahal salah, kami pengusung," ucap Megawati.

Megawati pun menyebut dukungan rakyat di Pemilu harus menjadi tanggung jawab bagi para kepala daerah PDIP yang terpilih.

"Saya tidak pernah berikan kepercayaan pribadi, saya sudah berikan ke calon. Lalu calon ini sudah mulai berpikir, kalian dipilih rakyat. Lalu hanya keasyikan sebagai pribadi, saya bupati ini, wali kota ini, tidak jelas programnya apa, nyuruh sana sini. Seluruh program itu harusnya diberikan ke rakyat," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Megawati Soekarnoputri membantah pandangan yang menyatakan partainya kesulitan menentukan pasangan calon kepala daerah Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Sekarang banyak orang, media, yang istilahnya menggoreng bahwa sepertinya sulit sekali yang namanya mencari calon untuk Surabaya," kata Megawati.

Baca: Tutup Sekolah Partai Gelombang I, Hasto: Bu Mega Apresiasi Kedisiplinan Para Cakada

Megawati menegaskan, DPP PDIP tidak mengalami kesulitan dalam menentukan calon kepala daerah Kota Surabaya pengganti Tri Rismaharini.

"Semua itu pasti akan ada calonnya, kami PDIP bukan sebuah partai yang tidak membuat solusi. Semuanya akan diselesaikan tepat waktu," papar Megawati.

Diketahui untuk Pilkada Surabaya, delapan partai politik telah melabuhkan dukungannya kepada mantan Kapolda Jawa Timur Machfud Arifin untuk maju sebagai wali kota Surabaya pada Pilkada 2020.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, menyatakan pihaknya akan mengutamakan kader internal untuk diusung sebagai calon kepala daerah Kota Surabaya.

"Terkait dengan Kota Surabaya dalam perspektif ideal, partai terus mendorong kader internalnya sebagai skala prioritas untuk dicalonkan dan itulah tujuan berpartai," kata Hasto.

Hasto juga mengatakan bahwa yang akan diusung PDIP adalah perpaduan antara kader internal dan non kader di Pilwalkot Surabaya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved