Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Erick Thohir Sebut 15 Juta Orang Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di Akhir 2020 

Dalam kesempatan itu, Erick mengatakan 15 juta orang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Menteri BUMN sekaligus Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas penganggaran penanganan pandemi Covid-19.

Pemerintah sendiri diwakili oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir, dan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Dalam kesempatan itu, Erick mengatakan 15 juta orang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020. 

Menurutnya hal itu bisa dilakukan jika uji klinis berjalan dengan baik melalui hasil kerja sama Indonesia dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), G42 dan perusahaan asal China, Sinovac. Adapun kerjasama itu dapat menghasilkan 30 juta dosis vaksin. 

Baca: Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jangan PHP Soal Obat dan Vaksin Covid-19

"Kalau diakumulasi dari kerja sama UEA dan China kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di 2020. Kalau satu orang membutuhkan dua dosis, sehingga ada 15 juta orang yang bisa divaksin di akhir tahun 2020 jika uji klinisnya berjalan dengan baik," ujar Erick, dalam rapat kerja di Ruang Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). 

Adapun pemberian vaksin Covid-19 hasil kerja sama itu akan diberikan dua kali untuk satu orang dengan jeda dua minggu.

Erick mengatakan vaksin tersebut dikembangkan sebatas untuk imunitas jangka pendek.

"Kami tekankan ada dua kali dosis penyuntikan dengan jeda dua minggu. Sebagai catatan, vaksin untuk Covid-19 yang ditemukan hari ini jangkanya masih enam bulan sampai dua tahun," jelasnya.

Uji klinis sendiri masih terus dilakukan. Menteri BUMN itu mengatakan Sinovac bekerja sama dengan PT Bio Farma melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia. 

Sementara G42 bekerja sama dengan PT Kimia Farma melakukan uji klinis di UEA. Indonesia sendiri mengirim tim ke UEA guna memantau uji klinis tersebut. 

Di sisi lain, Erick menegaskan pemerintah juga tetap berupaya menemukan dan memproduksi vaksin Covid-19 sendiri yakni vaksin Merah Putih. 

"Kita harapkan kita juga bisa menemukan vaksin Merah Putih sendiri. Karena dari pengalaman kita juga punya kapasitas itu. Tapi karena ini penyakit baru kita belum bisa mendapatkan teknologi yang disampaikan," tandasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved