Minggu, 5 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Merespon Usul IDI Usul Calon Kepala Daerah Jalani Tes Swab, KPU Ingin Revisi PKPU Nomor 6/2020

Ketua KPU RI Arief Budiman mengaku telah menerima masukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal pemeriksaan kesehatan bagi para peserta Pilkada 2020

setkab.go.id
Pilkada Serentak 2020 - Pendaftaran petugas Pemilu seperti PPK/PPS untuk Pilkada Serentak 2020, telah dibuka. Simak syarat-syaratnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPU RI Arief Budiman mengaku telah menerima masukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal pemeriksaan kesehatan bagi para peserta Pilkada 2020.

IDI kata Arief, menilai pemeriksaan kesehatan berupa swab test kepada para pasangan calon peserta Pilkada jadi penting, mengingat pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

"Dalam perjalanannya KPU melakukan pembahasan dengan stakeholder termasuk IDI, kemudian dapat masukan perlunya dan pentingnya melakukan swab test kepada bakal pasangan calon," kata Arief dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Senin (24/8/2020).

Atas masukan IDI itu, KPU RI berharap pemerintah dan DPR memberikan mereka kesempatan untuk membahas revisi Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 terkait protokol kesehatan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada.

Baca: Sempat Diberhentikan Presiden Jokowi, Evi Novida Ginting Bersyukur Kembali Jabat Komisioner KPU

Baca: Mardani: Butuh Kerja Bersama untuk Wujudkan Pilkada Berkualitas di Tengah Pandemi

"Maka hari ini kita minta izin ke pemerintah dan DPR agar bisa juga diberi kesempatan melakukan pembahasan rapat konsultasi revisi PKPU Nomor 6 Tahun 2020 terkait protokol kesehatan," kata Arief.

Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan jumlah tes Covid-19 di Indonesia masih sangat sedikit.

Petugas Medis Prodia saat mengambil sampel darah konsumen prodia saat swab test di Laboratorium Prodia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/8/2020). PT Prodia Widyahusada Tbk resmi meluncurkan layanan terbaru yakni Prodia In Your Car. Layanan Prodia In Your Car memungkinkan pengambilan sampel darah dilakukan dalam mobil pelanggan. Pelanggan tidak perlu turun dari mobil, petugas akan menghampiri dan melakukan pengambilan sampel dengan tetap menerapkan protokol keamanan dan keselamatan yang berlaku. Tribunnews/Jeprima
Petugas Medis Prodia saat mengambil sampel darah konsumen prodia saat swab test di Laboratorium Prodia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/8/2020). PT Prodia Widyahusada Tbk resmi meluncurkan layanan terbaru yakni Prodia In Your Car. Layanan Prodia In Your Car memungkinkan pengambilan sampel darah dilakukan dalam mobil pelanggan. Pelanggan tidak perlu turun dari mobil, petugas akan menghampiri dan melakukan pengambilan sampel dengan tetap menerapkan protokol keamanan dan keselamatan yang berlaku. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut Zubairi, jumlah tes yang dilakukan masih kecil dibanding angka penularan Covid-19 yang kemungkinan terjadi di masyarakat.

"Kita tesnya masih terlalu sedikit. Jadi bisa dikatakan dari sekarang ini yang terdeteksi hanya sedikit dari banyak sekali yang ada di bawah permukaan. Jadi Artinya kita akan berhadapan
dengan fenomena gunung es," ujar Zubairi, Jumat (21/8/2020) lalu .

Anggota MPR RI Mardani Ali Sera menyebut Pilkada Serentak 2020 merupakan Pilkada yang sangat berisiko, karena digelar di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Mardani, butuh kerja bersama dari semua stakeholder dan masyarakat untuk membuat pilkada berkualitas meski di tengah pandemi.

"Berusaha membuat pilkada berkualitas sekarang ini menjadi momentum kebangsaan menurut saya adalah kerjaan bersama," kata Mardani saat diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Pilkada Serentak: Hidupkan Semangat Kebangsaan di Tengah Pandemi, kemarin.

Menurut Mardani, ada tiga syarat yang harus dilakukan untuk mewujudkan pilkada berkualitas.

Pertama, diperlukan komitmen semua pihak, masyarakat, partai politik hingga media untuk menghadirkan pertarungan dalam pilkada, tidak menghadirkan kompetisi orang dengan kotak kosong.

"Sedih sekali kalau pilkada ada cuma calon tunggal, karena ini bencana dan musibah bagi demokrasi.

Karena itu semua partai harusnya diawasi, mana-mana partai yang termasuk PKS, kalau PKS di salah satu daerah ada kotak kosong monggo dikritisi," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved