Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Survei Indikator Politik Indonesia: Pemerintah Belum Mampu Kendalikan Covid-19

56,9 persen menilai rapid test kurang atau tidak efektif sama sekali sebagai alat identifikasi awal untuk pencegahan penyebaran virus Corona.

Editor: Dewi Agustina
CNN
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. 

Indikator Politik Indonesia juga mengeluarkan hasil survei Pemuka Opini dengan tema 'Efek Kepemimpinan dan Kelembagaan dalam Penanganan Covid-19', Kamis (20/8/2020).

Dalam survei itu, mayoritas responden menilai penggunaan rapid test sebagai identifikasi awal seseorang terserang virus atau tidak dinilai langkah yang kurang efektif dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Mayoritas, di atas 50 persen, menyatakan rapid test tidak efektif sama sekali," ujar Direktur Eksekutif Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam perilisan secara virtual, Kamis (20/8/2020).

Adapun dalam hasil survei terlihat responden yang menilai rapid test tidak efektif terbagi kedua pilihan. Yakni 40,8 persen responden menilai rapid test kurang efektif, sementara 16,1 persen menilai sama sekali tidak efektif.

Baca: Hasil Swab Test Tersangka yang Cium Jenazah Pasien Corona Keluar, Anggota Keluarga Ada yang Positif

Sehingga jika ditotal akan tercatat 56,9 persen responden menilai rapid test tidak efektif secara keseluruhan.

"Total ada 56,9 persen elite yang menganggap rapid test ini tidak efektif," kata dia.

Di sisi lain, Burhanuddin mengatakan hanya 3,3 persen responden saja yang menilai rapid test sangat efektif.

Sedangkan 39,1 persen lainnya menilai rapid test cukup efektif untuk mengidentifikasi seseorang terserang virus atau tidak.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved