Virus Corona
IDI: Masyarakat Lebih Mau Dengar Omongan Influencer Dibanding Dokter
Zubairi Djoerban mengatakan sebagian masyarakat terkadang tidak mendengar imbauan dokter tentang Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan sebagian masyarakat terkadang tidak mendengar imbauan dokter tentang Covid-19.
Zubairi mengatakan selama ini masyarakat lebih memilih mendengarkan pendapat yang diutarakan oleh pemengaruh (influencer), pesohor, tokoh masyarakat dan agama
"Terkait dengan perilaku manusia terkait sekali dengan kepercayaan kelompok masyarakat pada seseorang. Jadi artinya kadang-kadang kalau yang ngomong dokter enggak ditangkap oleh masyarakat tertentu. Kalau yang ngomong influencer, pesohor, tokoh masyarakat, ataupun tokoh agama mungkin lebih ditangkap," kata Zubairi dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Katadata Indonesia, Jumat (21/8/2020).
Baca: Istana: Influencer Jangkauannya Luas, Terutama Kalangan Milenial
Zubairi mengatakan diperlukan semacam pelatihan seperti training of trainer (TOT) mengenai materi Covid-19 bagi tokoh yang diikuti oleh masyarakat.
Langkah ini dilakukan agar para tokoh tersebut dapat memberikan pengertian kepada masyarakat.
"Sehingga kalau tokoh itu bicara dan akan diterima oleh masyarakat yang dibicarakan itu yang benar sehingga akan lebih mudah kita menghadapi masalah ini," ucap Zubairi.
Terkait dengan pencegahan penyebaran virus corona, Zubairi mengingatkan agar masyarakat menaati protokol kesehatan.
Zubairi menegaskan langkah ini wajib dipatuhi demi menekan angka penularan Covid-19. Dirinya mengatakan saat ini sudah banyak pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Protokol kesehatan penting sekali karena kalau tidak melaksanakan akan makin banyak yang sakit seperti sekarang. Sekarang saja sudah banyak rumah sakit penuh jadi busa dibayangkan sebulan lagi lebih berat," tutur Zubairi.
Petugas kesehatan, menurut Zubairi akan sangat berterima kasih untuk mengikuti protokol kesehatan.
Langkah ini juga dilakukan demi melindungi seluruh masyarakat termasuk para dokter.
"Kami akan berterima kasih kalau masyarakat melakukan social distancing. Jangan banyak kumpul dengan alasan apapun," pungkas Zubairi.