Sabtu, 4 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Kisah Pejuang Asal Purwakarta, Kena Tembak Tentara Belanda di Punggung, Tangan, Kaki dan Kepala

Darah segar terus menutupi wajahnya dan menahan sakit, ia hanya bisa tergeletak di perkebunan karet di Kalijati Subang

Editor: Eko Sutriyanto
ist
Dedi Mulyadi dan Abah Emang, pejuang kemerdekaan 

Dengan menahan sakit, ia hanya bisa tergeletak di perkebunan karet di Kalijati Subang.

Doanya terkabul, ketika itu ada dua perempuan melintas, dengan suara paraunya dia berteriak meminta tolong.

Bahkan meminta kedua perempuan tersebut untuk membawakan air minum dan menutup wajahnya dengan dedaunan.

Baca: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad Dirikan Partai Pejuang untuk Perangi Korupsi

Awalnya kedua perempuan itu ketakutan apalagi dengan kondisi Abah Emang yang bersimbah darah, kedua perempuan tersebut memberi air yang dibawa dengan daun pisang.

Setelah meminum air itu, Abah Emang minta wajahnya ditutupi daun dengan alasan supaya dingin.

Bukannya dingin, ternyata Abah Emang semakin kepanasan ketika wajahnya tertutup daun pisang tersebut.

Tak berapa lama, jantungnya berdetak kencang.

Pasalnya, pasukan Belanda melakukan patroli, untuk memastikan bahwa para tentara Indoensia ini telah gugur.

Menjelang Maghrib, Abah Emang baru mendapatkan pertolongan.

Salah seorang warga, lantas membawanya untuk dievakuasi ke tempat aman.

Setelah itu, kakek lima anak ini tak sadarkan diri selama 40 hari.

Dalam ketidaksadarannya, Abah Emang sering meracau dengan menggunakan bahasa Belanda.

Baca: VIRAL Pejuang Kemerdekaan Kini Jualan Mainan, Dulu jadi Mata-mata Awasi Pergerakan Belanda

Bahkan, ketika sadar, makannya juga inginnya roti, bukan nasi ataupun singkong.

Seiring dengan berjalannya waktu, Abah Emang mulai sembuh.

Namun karena luka tembak itu, dia akhirnya pensiun dini jadi tentara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved