Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Pilkada Serentak Akan Hasilkan Pemimpin Terbaik Lawan COVID-19

Masyarakat diharapkan untuk tidak memilih calon kepala daerah yang tidak sensitif terhadap COVID-19.

setkab.go.id
Pilkada Serentak 2020 - Pendaftaran petugas Pemilu seperti PPK/PPS untuk Pilkada Serentak 2020, telah dibuka. Simak syarat-syaratnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak diyakini akan dapat menghasilkan Kepala Daerah yang mampu mengatasi berbagai permasalahan di masa Pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk tidak memilih calon kepala daerah yang tidak sensitif terhadap COVID-19.

"COVID ini dianggap mengubah kesadaran baru, peradaban baru bahwa jangan dipilih calon pemimpin yang tidak sensitif terhadap COVID. Ini adalah suatu untuk membangun mindset baru supaya masyarakat juga paham bahwa pemimpin memang harus bekerja dengan baik di tengah krisis seperti ini," ujar Anggota Komisi II DPR RI, Endro S Yahman dalam Webinar yang diselenggarakan Indonesia Bureacracy and Service Watch dengan tema "Pilkada Serentak, Upaya Hasilkan Kepala Daerah yang Kredibel Dalam Penanganan COVID-19 dan Dampak Sosial serta Ekonomi", Rabu (12/8/2020).

Menurut Endro, Pilkada tidak perlu ditakuti dan Pandemi COVID-19 harus dipandang positif untuk mengubah paradigma terkait pemimpin daerah yang dilahirkan selanjutnya adalah yang memiliki kepekaan terhadap krisis.

Baca: Ketua KPU RI Prediksi Hoaks Hingga Black Campaign Menjamur di Pilkada 2020

Dikatakan, masyarakat civil society perlu mendukung pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar memilih pemimpin yang memiliki sense of crisis.

Sementara itu, Ketua Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Abdullah Azwar Anas menegaskan, kepada para petahana yang maju dalam kontestasi Pilkada serentak agar tidak melakukan politik uang dan mengeksploitasi program bantuan sosial untuk kepentingan politiknya.

Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan Pandemi COVID-19 sebagai momentum bangkit dari keterpurukan.

Baca: KPU Antisipasi Meningkatnya Hoaks Hingga Black Campaign di Media Sosial Saat Pilkada 2020

"Yang paling penting adalah calon kepala daerah harus bisa membangun harapan dan optimis memfokuskan kinerjanya dalam menghadapi COVID -19," kata Azwar Anas yang juga Bupati Banyuwangi ini

Dalam Webinar itu, Direktur Eksekutif LSM-IBSW (Indonesia Bureaucracy and Service Watch), Nova Andika optimistis jika Pilkada serentak 2020 ini akan menghasilkan kepala daerah yang memiliki integritas dan kapabilitas yang lebih mumpuni.

Ujiannya sangat berat, pertama, harus menyelamatkan manusia dari pandemi yang tentu implikasinya harus mengurangi kerumunan karena pemilu biasanya crowded people, arak-arakan, turun ke jalan.

Kedua, pemilu (pemilihan umum) ini di tengah terjadinya resesi ekonomi dengan anggaran yang begitu besar, sehingga diharapkan bisa menggerakkan sektor ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Ketiga, pemilu harus menjamin terciptanya demokrasi yang bersih dan sehat karena pemilu harus berdampak juga yang paling utama adalah demokrasi. Jangan sampai dengan adanya pandemi ini kita beralih menjadi negara yang totaliter, otoriter dan tidak demokrasi," kata Nova.

Nova juga menyatakan, Pilkada ini menjadi momentum untuk melahirkan pemimpin yang memiliki keunggulan extraordinary yaitu mengkonversi hambatan menjadi peluang.

"Pemimpin yang dilahirkan adalah yang melakukan business not as usual atau pemimpin yang biasa-biasa saja, Tetapi pemimpin yang selain aware terhadap pandemi dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat, tapi utamanya adalah pemimpin yang bisa menjamin demokrasi berjalan dengan baik, tidak melakukan kecurangan dan berorientasi kepada pengembangan pendidikan politik masyarakat," jelas Novan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved