Virus Corona
20 Persen Masyarakat Belum Gunakan Masker, Kemenkes: Mari Saling Melindungi
Gerakan ini merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah gencar menyosialisasikan Gerakan 3 M di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Gerakan 3 M tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Gerakan ini merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker.
Baca: Jurnalis Diimbau Batalkan Wawancara Jika Narasumber Membuka Masker
Pemerintah akan secara bertahap mensosialisasikan setiap gerakan kepada masyarakat sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipraktekkan.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pada 3 Agustus 2020 lalu.
Hal ini juga dijelaskan oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Riskiyana Sukandhi Putra yang mengatakan bahwa penyampaian informasi ke masyarakat terkait perilaku saat adaptasi kebiasaan baru harus dilakukan secara bertahap dimulai dari gerakan memakai masker seperti saat ini.
Riski menyampaikan, berdasarkan survei kepedulian dari BPS tentang Covid-19, terdapat 80 persen masyarakat Indonesia sudah disiplin dalam menggunakan masker sementara 20 persen lainnya masih belum menggunakan masker sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.
Baca: Cara Sehat dan Aman Memakai Masker Kain , Ini Panduan dari Kemenkes
Kampanye penggunaan masker juga terus digencarkan karena penularan COVID-19 yang awalnya sebagian besar hanya berasal dari imported case atau local transmission kini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain secara langsung.
Ia juga mengatakan, sifat dari virus Covid-19 yang terus berubah yang mengharuskan kita harus lebih disiplin dalam menggunakan masker.
"Ada perubahan-perubahan dari sifat virus itu sendiri, sehingga pemakaian masker itu paling tidak mencegah terjadinya penularan dan mencegah infeksi dari orang lain," kata Riski dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Pada kurun waktu dua sampai tiga minggu ini pemerintah akan memfokuskan pada penyampaian informasi gerakan menggunakan masker terlebih dahulu agar masyarakat semakin paham akan pentingnya menggunakan masker untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 di Indonesia, meliputi pemilihan masker hingga pembuangannya.
"Masker itu kan cara memilih, kemudian menggunakannya dengan benar, dan membuangnya jangan sampai jadi penularan bagi yang lain," jelas Riski.
Ia juga mengatakan, masyarakat perlu mengetahui jenis masker yang secara umum digunakan selama masa pandemi, antara lain adalah masker N95, masker medis, dan masker kain.
Penggunaan dari ketiga masker tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari masyarakat sendiri. Namun hal yang paling penting ketika menggunakannya adalah sebisa mungkin menghindari menyentuh bagian tengah masker agar tidak ada bakteri yang ada di tangan.